LAMPUNG BARAT, iNews.id - Puluhan anak korban pencabulan guru ngaji di Lampung Barat megikuti konseling yang dilakukan Satreskrim Polres Lampung Barat dan UPTD PPA Provinsi Lampung.
Kegiatan konseling tersebut merupakan upaya polisi untuk mengatasi trauma para korban.
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Juherdi Sumandi mengatakan, total 25 anak korban pencabulan oknum guru ngaji berinisial BS (50) yang diberikan layanan konseling.
"Polres lampung Barat melihat situasi ini cukup memprihatinkan kemudian melakukan koordinasi dengan UPTD PPA untuk mendatang psikolog untuk mengatasi rasa trauma healing para korban pelecehan yang dilakukan tersangka," ujar Juherdi, Jumat (7/6/2024).
Adapun 25 anak yang mengikuti konseling terdiri atas 12 anak perempuan berusia 8 - 12 tahun dan 13 laki-laki berusia 8 -14 tahun.
Juherdi menambahkan, tujuan konseling terhadap para korban yakni untuk menggali informasi terkait kejadian yang dialami oleh korban, memberikan penguatan dan dukungan psikologis.
Selain itu, para korban juga diberikan edukasi terkait pendidikan seksualitas dan motivasi untuk semangat belajar. Sehingga korban mampu mengekspresikan emosi dan perasaannya, serta dapat mengatasi perasaan khawatir, takut dan sedih.
"Sedangkan tujuan konseling pada orang tua adalah untuk memberikan dukungan psikologis, mengedukasi tentang pola asuh, pendidikan seksualitas, sistem dukungan keluarga dan dampak kejadian yang dialami korban serta proses hukumnya," katanya.
Sebelumnya, seorang oknum guru ngaji di Lampung Barat diamankan Polisi lantaran melakukan pencabulan terhadap muridnya sendiri.
Oknum guru ngaji berinisial BS warga Way Petai, Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat tersebut ditangkap pada Sabtu (25/5/2024) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait