JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9 hingga 11 April 2022. Bahkan ada wilayah dengan potensi gelombang sangat tinggi hingga 6 meter yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
BMKG menyebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Selatan - Barat dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna serta Laut Natuna Utara, perairan utara Pulau Kalimantan, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, serta Samudra Pasifik mencapai 35 - 45 knot.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT.
Kemudian perairan selatan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Bintan - Lingga, perairan Singkawang - Pontianak - Ketapang, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, Selat Gelasa, Laut Jawa bagian barat, perairan timur Lampung, perairan Kepulauan Seribu, perairan utara Banten - Jawa Barat, Selat Sunda bagian utara, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian barat dan tengah, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, perairan Kep. Banggai, Laut Banda bagian timur, Laut Arafuru bagian timur, Laut Maluku, Laut Seram, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Fakfak - Kaimana, perairan utara Papua Barat - Papua.
Kemudian, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali - NTB, perairan selatan Banten - Lombok, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan utara Kepulauan Anambas - Natuna, Laut Natuna, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.
Sementara gelombang sangat tinggi di kisaran 4,0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kemudian Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait