JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26-27 Agustus 2021. Salah satunya di wilayah Lampung.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, perairan selatan Banten, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Aru, perairan Yos Sudarso-Merauke dan Laut Arafuru.
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan timur Pulau Simeulue–Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan.
Kemudian perairan selatan Pulau Sumba–Pulau Sawu, Laut Sawu dan Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan Pulau Sawu–Pulau Rotte, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar. Selanjutnya di perairan utara Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei–Kepulauan Aru, Laut Natuna utara, perairan selatan Kepulauan Anambas.
Gelombang tinggi juga terjadi di perairan timur Kepulauan Bintan–Kepulauan Lingga, Laut Natuna dan Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan Tengah, Laut Jawa, perairan Kotabaru, perairan utara Madura–Kepulauan Kangean, Selat Lombok bagian utara, Laut Bali dan Laut Sumbawa bagian utara, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Laut Flores bagian timur, perairan Baubau bagian selatan, perairan timur Kep. Wakatobi, perairan Manui Kendari bagian timur, perairan selatan Kep. Banggai–Kepulauan Sula, Laut Banda, Samudra Pasifik utara Jayapura.
Lalu, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 -4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya perairan barat Pulau. Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Enggano–Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh-Kepulauan Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa-Pulau Sumba, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya yakni Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai-Lampung. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal feri(kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis keterangan BMKG.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait