Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung merancang bangun teknologi deflektor Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) (Antara)

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Langkah inovatif ditunjukkan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung. Kali ini mereka merancang bangun teknologi deflektor Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL).

Deflektor yakni alat untuk meningkatkan kinerja turbin pada pembangkit arus laut pada kecepatan rendah. Inovasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan PLTAL di Indonesia.

"Indonesia sebagai negara poros maritim dunia mempunyai potensi energi laut yang besar. Namun, potensi energi arus laut tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan listrik melalui PLTAL," kata Dosen Prodi Teknik Sistem Energi (TSE) Itera, Madi, Selasa (24/8/2021).

Madi menambahkan, arus laut di Indonesia termasuk berkecepatan rendah dibandingkan kebanyakan negara lain. Hal ini yang menjadi kendala pengembangan PLTAL.

Namun, kendala itu membuat mahasiswa Itera untuk berinovasi merancang sebuah bangun teknologi deflektor atau alat untuk meningkatkan kinerja turbin pada pembangkit arus laut pada kecepatan rendah.

Inovasi yang dibuat oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Risfihan Rafi, Hasbiyalloh, dan Arif Ronaldo, dari Program Studi Teknik Sistem Energi Itera, dan M. Mukti Asyidiqi (Teknik Elektro).

Inovasi ini bahkan mendapat dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdikbud Ristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) 2021.

Keempat mahasiswa Itera yang dibimbing oleh Madi, menamai inovasi tersebut Rancang Bangun Prototipe WFD (Water Flow Deflector) untuk Meningkatkan Performa Turbin Arus Laut Tipe Vertikal pada Kecepatan Arus Rendah.

Ketua tim mahasiswa Risfihan Rafi mengatakan, deflektor yang didesain dan dirancang oleh timnya merupakan tipe enam sekat single plate yang mengelilingi rotor turbin.

"Cara kerja alat tersebut, arus laut dengan kecepatan rendah akan melewati antar sekat deflektor untuk meningkatkan kecepatan arus laut di sekitar turbin, sehingga dapat meningkatkan kinerja turbin menjadi lebih baik," kata dia.

Untuk menguji kinerja alat tersebut, mahasiswa membuat model aliran arus dalam suatu kotak aquarium yang dibangkitkan oleh pompa dan menghasilkan kecepatan arus sebesar 0,29 m/s. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa kecepatan putar turbin meningkat tiga kali lebih cepat dari putaran semula.

"Sebelum ditambah komponen deflektor, turbin hanya menghasilkan energi listrik enam watt, dan setelah ditambahkan deflektor meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 19 watt," katanya.

Peningkatan tersebut merupakan pengaruh dari peningkatan kecepatan putaran turbin. Awalnya turbin berputar dengan kecepatan 17,52 RPM, dan setelah ditambahkan deflektor rancangan mahasiswa Itera, putaran turbin meningkat menjadi 54 RPM.

Rafi berharap model water flow deflektor (WFD) yang mereka rancang dapat menjawab tantangan dalam penerapan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut untuk kebutuhan listrik masa depan Indonesia.

"Dengan adanya karya-karya inovasi anak muda saat ini, maka Indonesia akan siap menghadapi isu SDG's terutama dalam memanfaatkan potensi lautan sebagai sumber energi listrik," kata Rafi.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network