Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 nomor urut 3, Mahfud MD. (Foto: TPN).

BANDAR LAMPUNG, iNews.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 nomor urut 3, Mahfud MD akan memperjuangkan kaum buruh yang bekerja di perusahaan. Selain itu, Mahfud juga akan menyejahterakan para buruh yang ada di perdesaan, khususnya buruh ibu-ibu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Mahfud di acara, Tabrak Prof! di Bento Kopi, Kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/1/2024) malam.

“Jadi bicara buruh, bukan hanya yang di kantor-kantor atau perusahaan resmi, di situ juga banyak masalah, tapi juga kaum buruh yang ibu-ibu di perdesaan,” ujar Mahfud.

Mahfud menilai, biasanya buruh ibu-ibu yang di perdesaan bekerja mati-matian, tapi gajinya tidak jelas. Dia mencontohkan buruh ibu-ibu yang bekerja di sektor perkebunan. 

“Karena gajinya kecil, kadang sehari hanya 30.000 rupiah, kadang-kadang dibayar, kadang-kadang tidak,” ucapnya.

Menurutnya, buruh ibu-ibu terpaksa bekerja dan menerima pembayaran kecil karena tidak adanya pekerjaan lain. “Nah yang begini-begini juga nanti akan diatur, apalagi buruh-buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan resmi,” katanya.

Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud pernah menyampaikan bahwa akan mengkaji ulang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan atau PP Upah. Menurut kajian TPN, pengaturan pengupahan di PP tersebut kurang berpihak pada kaum buruh.

Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan, PP Upah menyangkut persoalan hajat hidup orang banyak. Apabila suatu peraturan merugikan banyak pihak, kata Heru, pasangan Ganjar-Mahfud tidak akan segan-segan mengkaji ulang dan memperbaikinya.

“Skema upah mestinya berfokus pada realita kebutuhan pekerja. Pekerja harus diakomodasi dengan upah mencukupi sehingga bisa menjalani kehidupan yang layak, bukan sebatas untuk bertahan hidup dan memberikan peluang buruh untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Heru.

Heru menyebut PP Upah hanya memungkinkan upah buruh naik kurang dari 9 persen. Saat Ganjar Pranowo menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), hanya Ganjar satu-satunya gubernur yang menolak PP Upah. 

Menurutnya, Ganjar beranggapan PP Upah tidak adil. Kendati demikian, Ganjar-Mahfud tidak mengesampingkan pandangan pengusaha. Dengan begini, maka kesejahteraan pekerja terjamin dengan upah yang mencukupi.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network