BANDARLAMPUNG, iNews.id - Mengapa di Lampung banyak orang Jawa? Mungkin pertanyaan ini selalu terngiang-ngiang di kepala kamu. Terlebih, ketika kamu pernah berkunjung ke provinsi berjulu Sai Bumi Ruwa Jurai ini.
Bahkan, penduduk Jawa lebih banyak yang tinggal di Lampung ketimbang penduduk aslinya sendiri. Hal ini terlihat ketika banyak orang yang menggunakan bahasa jawa untuk komunikasi sehari-hari.
Penasaran kan, mengapa di Lampung Banyak Orang Jawa, ini penjelasannya:
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (4/11/2022), banyaknya orang Jawa di Lampung karena adanya transmigrasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduk.
Perpindahan penduduk dari Jawa ke Lampung pertama kali dilakukan pada tahun 1905. Transmigrasi saat itu masih disebut kolonisatie.
Alasan imigrasi ini lantaran Pemerintah Hindia Belanda ingin mengatasi keterpurukan ekonomi masyarakat di Jawa.
Transmigrasi zaman Hindia Belanda dilakukan atas latar belakang politik balas budi. Ini dilakukan setelah Belanda mendapatkan keuntungan atas kerja paksa di bawah cultuurstelsel.
Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda menugaskan asisten residen Sukabumi, AG Heiting, untuk mengadakan penelitian pemindahan penduduk Jawa ke luar pulau.
Setelah penelitian selesai, pada tahun 1905, pemerintah menyiapkan koloni pertanian di bagian selatan Sumatera (Lampung) untuk permukiman baru bagi penduduk Jawa.
Penduduk pulau Jawa yang pertama dipindahkan dari Bagelen, Karesidenan Kedu, wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Perpindahan awal diangkut sebanyak 155 kepala keluarga (KK). Mereka ditempatkan di Gedong Tataan, saat ini merupakan Kebupaten Pesawaran.
Para penduduk dari Jawa diberangkatkan dengan kereta api dari pedalaman Jawa menuju Batavia (Jakarta). Kemudian, dari Batavia mereka naik kapal laut menuju Pelabuhan Teluk Betung (Lampung).
Dari catatan yang ada, program Transmigrasi ini dimulai tahun 1905 hingga 1941. Penduduk yang dipindahkan ke Lampung berasal Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Beberapa wilayah Lampung yang menampung warga Jawa hasil transmigrasi di antaranya, Kota Agung, Gedong Tataan, Sukadan dan beberapa wilayah di Lampung lainnya.
Tak berhenti di tahun 1941, transmigrasi penduduk dari Jawa ke Lampung berlanjut hingga jumlah penduduk di sana terisi.
Dengan banyaknya orang jawa di Lampung. Maka bahasa dan budaya Jawa dari penduduknya masih melekat. Bahasa Jawa ini berkembang dan dipakai untuk berkomunikasi oleh warga dari Pulau Jawa maupun warga asli Lampung.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait