BANDARLAMPUNG, iNews.id - Aksi percobaan penculikan anak digagalkan Polresta Bandarlampung. Polisi menangkap perempuan yang membawa kabur bocah enam tahun di loket bus kawasan Stasiun Kereta Api Tanjung Karang saat hendak berangkat ke arah Sumatra Selatan.
Informasi dirangkum iNews, identitas pelaku percobaan penculikan yakni berinisial KT (27) warga Palembang. Dia menculik korban dari rumah orang tuanya di Kawasan Jaga Baya II Bandarlampung.
Kronologi bermula saat pelaku ditolong orang tua korban dan membawanya ke rumah. Pelaku berdalih sedang kesulitan ekonomi sehingga ibu korban tergerak menolongnya dan mengizinkan pelaku menginap di rumah.
Keesokan harinya, pelaku mengajak korban untuk pergi ke warung pada pagi hari. Namun hingga malam mereka tak kunjung pulang. Keluarga yang panik kemudian melaporkan ke Polresta Bandarlampung.
"Saya gak kenal sama pelaku, yang kenal istri saya baru dua hari. Istri saya bawa dia ke rumah karena katanya kepepet gak ada uang," ujar Suroto, ayah korban di Polresta Bandarlampung, Minggu (21/2/2021).
Menurutnya, pelaku mengaku kehabisan ongkos untuk pulang ke Palembang dan meminta bantuan keluarganya. Dia tak menyangka pelaku yang sempat diizinkan untuk tinggal sementara di rumah mereka malah menculik anaknya.
"Saya sempat kasih uang Rp20.000. Saya memang sudah lihat gelagatnya kurang baik," katanya.
Sementara itu, Else tante korban mengatakan sempat curiga dengan gerak-gerik pelaku saat membawa korban pergi.
"Kami semua keluarga seperti tergiur dengan kata-katanya," ucapnya.
Anggota Polresta Bandarlampung Bripka Rizki yang juga tetangga korban mengatakan, aksi penculikan ini digagalkan petugas setelah mengetahui informasi orang hilang. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi terminal maupun stasiun.
"Saya awalnya dengar dari pengeras suara di masjid soal anak hilang. Karena rumah saya juga di Jayabaya. Saat di Polresta sata bertemu dengan keluarga korban," ujarnya.
Menurutnya, kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polresta Bandarlampung. Pelaku kini masih diperiksa secara intensif.
"Untuk motifnya belum diketahui karena masih didalami penyidik," katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait