JAKARTA, iNews.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengumumkan penutupan sementara penyeberangan dari Merak ke Bakauheni, terhitung dari Kamis (30/11/2017) pukul 17.45 WIB sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. Penutupan disebabkan kondisi cuaca ekstrem di Pelabuhan Merak.
Pernyataan ini disampaikan dalam akun resmi Twitter PT ASDP Indonesia Ferry @asdp191. Saat ini kondisi cuaca di Pelabuhan Merak mengalami gelombang cukup tinggi mencapai 4 meter dan kecepatan angin mencapai 40-50 knot.
Keputusan penutupan sementara penyeberangan Merah-Bakauheni merupakan hasil rapat koordinasi PT ASDP, asosiasi, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) pada pukul 17.15 - 17.45 WIB tadi. Hal ini disebabkan cuaca sangat ekstrem, sebagaimana diinformasikan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam akun Twitter @DitlantasPhbd.
Disebutkan pula, selain karena cuaca di wilayah Merak yang sangat ekstrem, penutupan sementara pada lintas penyeberangan Merak - Bakauheni juga disebabkan ketinggian gelombang laut di Selat Sunda mencapai 5 meter.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya memaparkan, siklon tropis Dahlia terdeteksi pada Rabu, 29 November 2017 pukul 19.00 WIB pada jarak 540 km Selatan-Barat Daya Bengkulu. Dahlia begerak ke barat dengan kecepatan pusaran angin 65 km/jam.
Berdasarkan data Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG, angin kencang lebih dari 20 knot terjadi di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian selatan, dan Jawa Barat bagian selatan. Gelombang laut dengan tinggi 4-6 meter berpotensi terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait