Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bersama para pengurus Tanfidziyah NU memutuskan Muktamar ke-34 NU tetap digelar 23-25 Desember 2021 di Lampung. (Foto: MNP/Komarudin Bagja)

JAKARTA, iNews.id - Muktamar ke34 Nahdlatul Ulama (NU) tetap digelar 23-25 Desember 2021 di Lampung. Keputusan itu sekaligus mengakhiri polemik maju mundurnya muktamar setelah pemerintah mencabut PPKM Level 3.

Ketetapan Muktamar ke-34 NU itu ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, muktamar segera digelar karena penyesuaian PPKM.

"Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 18-20 Jumadil Ulla 1943 Hijriah atau 23-25 Desember di Lampung," tutur Kiai Said, Selasa (7/12/2021).

Rais Alam PBNU, KH Miftachul Akhyar mengucap syukur. Kiai Miftach mengatakan setelah masing-masing pihak melakukan ijtihad tetapi akhirnya bertemu.

Pertemuan itu bertujuan demi maslahat dam Nahdlatul Ulama agar para pendiri NU gembira melihat para pengurus PBNU di saat amanat tersebut diemban.

“Bersyukur kepada Allah atas anugerah yang berlimpah ini. dengan tadi sudah disampaikan ikhbar tentang pelaksanaan muktamar yang akan dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021, saya kira sudah selesai semuanya,” kata Kiai Miftah.

Sebelumnya, penyelenggaraan Muktamar NU sempat dikaji lantaran ada wacana pemerintah yang bakal memberlakukan PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru.

Tanggal awal Muktamar memang diputuskan tanggal 23-25 Desember 2021 di Lampung. Namun, terdapat perbedaan pendapat antara elite di PBNU. Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar ingin memajukan waktu penyelenggaraan muktamar NU ke-34 di Lampung. Dia memilih opsi menggelar muktamar pada 17-19 Desember 2021.

Sebanyak 27 Pengurus Wilayah NU (PWNU) diklaim mendukung muktamar dipercepat pada 17 Desember 2021. Seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.

Kemudian Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan kronologi Rais Aam memilih ingin memajukan muktamar NU. Dia menyebut Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU telah menggelar rapat pada 24 November lalu.

Menurutnya, tak ada keputusan dalam rapat tersebut alias deadlock. sehingga Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini meminta rapat ditunda dan dilanjutkan sehari kemudian.

Namun, kata Gus Ipul, tidak ada kejelasan soal kehadiran ketua umum dan sekjen dalam rapat 25 November. Oleh karena itu, Rais Aam memutuskan untuk menerbitkan surat perintah.

"Ketidakhadiran Ketua Panitia, Ketua Umum dan Sekjen di hari kedua rapat, menjadi petunjuk bahwa di sini terlihat tak ada komitmen menjalankan hasil rapat," kata Gus Ipul.

Ketua Panitia Daerah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Lampung sekaligus Ketua PWNU Lampung, Moh Mukri menyatakan pihaknya sudah siap menjadi tuan rumah Muktamar NU. Dia mengaku siap menggelar Muktamar bila dimajukan menjadi 17 Desember 2021.

"Terkait pelaksanaan Muktamar NU di Lampung, dari tahun 2020 saja kami siap menjadi tuan rumah," kata Mukri.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network