PESAWARAN, iNews.id - Nasib nahas dialami seorang remaja di Pesawaran, Lampung. Remaja berinisial NAP (14) itu babak belur dianiaya dan dikeroyok sesama santri.
Korban yang tercatat sebagai warga Kota Bumi, Lampung Utara, itu merupakan santri di Pondok Pesantren Darul Hufadz, Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Try Pryo Purnomo (41) ayah korban langsung melaporkan kejadian penganiayaan terhadap anaknya ke Polres Pesawaran.
"Kami melaporkan ke Polres Pesawaran terkait penganiayaan dibawah umur yang dialami anak saya," kata Try, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, kejadian tersebut sudah hampir satu bulan yang terjadi didalam lingkungan Pondok Pesantren Darul Hufadz.
"Kejadian itu kurang lebih satu bulan, dan saya mengetahui itu justru dari anak saya yang mungkin dia keceplosan. Kemudian saya telusuri ternyata benar kalau anak saya menjadi korban penganiayaan," katanya.
Try menjelaskan, pihaknya telah berusaha menghubungi pemilik maupun pengurus Pondok Pesantren Darul Huffas untuk memediasi supaya permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, namun hingga saat ini tidak ada respon dari pemilik Pondok Pesantren tersebut.
"Tidak ada konfirmasi sekali dari pihak Pondok Pesantren ke orang tua, mungkin kalau anak saya tidak keceplosan saya tidak mengetahui terkait penganiayaan yang dialami anak saya. Justru saya sudah pernah menghubungi pihak pondok namun hingga saat ini tidak ada respon, maka saya langsung menempuh jalur hukum," katanya.
Dirinya mengungkapkan, atas kejadian yang dialami, anaknya sekarang sudah trauma, ingin keluar dari sekolah dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren tersebut.
"Saya harap para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, korban NAP mengaku berkelahi dengan salah satu pelaku.
"Karena selisih paham saya berkelahi dengan satu pelaku, kemudian datang lima temannya yang juga ikut memukul dan mengeroyok saya," kata NAP.
Tak lama, para pelaku mendatangi saya lagi bahkan lebih ramai hingga 15 orang yang mengeroyok saya.
"Atas kejadian itu saya mengalami luka dibagian tangan, dan dipunggung saya' timpalnya.
Pengurus Pondok Pesantren Darul Hufadz Ustaz Hafizullah mengatakan, kejadian yang dialami NAP itu bukanlah pengeroyokan atau penganiayaan melainkan perkelahian.
"Itu bukanlah pengeroyokan, tapi perkelahian antara NAP dengan temannya, kemudian teman satunya melerai namun malah dipukul oleh NAP," katanya.
Nantinya, kasus ini akan dimediasi.
"Kami juga dalam waktu dekat akan melakukan mediasi terhadap orang tua kedua belah pihak, supaya masalah tersebut selesai dengan cara kekeluargaan," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait