Cekcok Rumah Tangga, Suami di Lampung Tengah Pukuli Istri hingga Babak Belur

LAMPUNG TENGAH, iNews.id - Suami memukuli istri hingga babak belur dalam rumah kos di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Motif pengganiayaan karena cekcok masalah rumah tangga.

Akibat penganiayaan tersebut, korban berinisial WK (43) dirawat di rumah sakit lalu melaporkan suaminya US (44) ke polisi. Mendapat laporan, anggota Polsek Terbanggi Besar dengan cepat menangkap pelaku.

Baca Juga

Depresi Istri Minta Cerai, Suami di Kulonprogo Tewas Gantung Diri di Pohon Melinjo

Kapolsek Terbanggi Besar AKP Edi Qorinas mengatakan, kedua pasangan suami istri ini berasal dari Kampung Lembur Tonggok, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Bengkulu, Provinsi Bengkulu. 

"Pelaku US mengajak istrinya merantau ke Lampung Tengah dan tinggal di sebuah kos. Pelaku bekerja sebagai sopir," ujar Edi, Kamis (19/10/2023). 

Baca Juga

Kondisi Istri Dibakar Mantan Suami di Langkat, Wajah hingga Badan Luka Serius

Edi menjelaskan, penganiayaan itu terjadi berawal dari cekcok mulut pelaku dengan istrinya karena permasalahan rumah tangga. Situasi memuncak saat mereka bertengkar hebat.

"Pelaku yang gelap mata menganiaya korban hingga mengalami luka serius," katanya. 

Baca Juga

Jadi Korban KDRT, Istri di Kulonprogo Laporkan Suami ke Polisi

Menurutnya, korban mengalami luka pada area wajah, hidung. Selain itu, bibir korban mengalami luka serius dan dirawat di rumah sakit. 

Baca Juga

 Suami di Bogor Lapor Polisi, Kehilangan Istri Usai Jajan Bakso

"Korban melaporkan suaminya ke Polsek Terbanggi Besar dengan aduan KDRT," ucapnya.

Setelah menerima laporan, polisi olah TKP dan diperoleh petunjuk keberadaan US atau suami korban. 

Baca Juga

Suami di Magetan Tendang Perut Anak Gegara Istri Tak Bisa Kirim Uang

"Polisi langsung bergerak dan menangkap pelaku US di rumah kontrakannya sekitar pukul 23.30 WIB," ujarnya. 

Atas perbuatannya, pelaku dijerat kasus tindak pidana KDRT Pasal 44 ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun.

"Pelaku saat ini sudah ditahan untuk kepentingan penyelidikan," kata Kapolsek.

Editor: Donald Karouw