Cerita Ridho Hadfizar Sudah Ingin Jadi Paskibraka sejak SMP

LAMPUNG TENGAH, iNews.id - Ridho Hadfizar Armadhani, ternyata ingin menjadi Paskibraka sejak duduk di bangku SMP. Berkat kerja kerasnya, impian pelajar asal Lampung itu terwujud sehingga jadi pengerek bendera Merah Putih di Istana Negara, Selasa (17/8/2021).

Hal ini dikatakan ibunda Ridho, Karsiah. Karsiah sedikit bercerita jika dirinya pernah menegur puteranya agar tidak bermimpi terlalu tinggi.

Baca Juga

Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Pepadun, Begini Kata Desainer Lampung

"Dia sudah pengen dari SMP, cita-citanya pengen jadi Paskibraka Nasional. Tapi saya bilang jangan mimpi tinggi-tinggi," kata Karsiah, Selasa (17/8/2021).

"Alhamdulillah atas izin Allah terkabul, tercapai," lanjutnya.

Baca Juga

Cerita Anshori, Tokoh Lampung yang Siapkan Pakaian Adat untuk Presiden Jokowi

Karsiah menambahkan, Ridho merupakan sosok anak yang sangat disiplin, setiap hari jika di rumah dia membantu ibunya untuk buka warung dan menyapu.

"Sebelum buka warung dia salat subuh dan mengaji," katanya.

Baca Juga

Tangis Haru Karsiah, Ibunda Ridho Pelajar Lampung Jadi Pengerek Merah Putih di Istana

Menurutnya, sebelum terpilih sabagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (capaska) 2021, Ridho sudah beberapa kali menjadi pemimpin Paskibra di wilayahnya.

Baca Juga

Ridho Hadfizar, Pelajar dari Lampung Jadi Pengerek Sang Merah Putih di Istana Merdeka

"Dia pengen karena melihat kakaknya. Kakaknya dulu juga Paskibraka," katanya.

Selama ini, Ridho merupakan anak yang pendiam. Putera bungsunya itu masih kelas 11 dan bersekolah di SMA Negeri 1 Kali Rejo.

"Dia anak pendiem, gak pernah neko-nekolah," katanya.

Ridho Hafidzar Armadhani merupakan satu dari dua pelajar asal Lampung yang terpilih sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (capaska) 2021.

Seorang capaska asal lampung lainnya adalah putri nelayan asal Kabupaten Pesisir Barat bernama Aurel Febrina. Dia merupakan siswi Sma Negeri 1 Pesisir Barat. Keduanya berangkat ke jakarta menuju lokasi pusat latihan Paskibraka 25 Juli 2021.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto