Empat Ton Daging Celeng dari Palembang Diamankan BKP Bakauheni
LAMPUNG, iNews.id - Petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) wilayah kerja Bakauheni Lampung, berhasil mengamankan empat ton daging celeng asal Palembang Sumatera Selatan. Menurut keterangan pelaku rencananya akan diselundupkan ke daerah Solo, Jawa Tengah. Dia nekat membawa daging celeng karena tergiur upah yang cukup besar apabila daging tersebut sampai tujuan.
Terbongkarnya penyelundupan daging celeng, berawal dari pelaku yang sengaja melapor ke kantor BKP Bakauheni, Lampung. Saat dia akan mengurus dokumen kelengkapan daging tersebut, petugas karantina langsung melihat dengan membuka pintu kendaraan truk. Dari dalam truk tampak puluhan tumpukan karung besar yang berisikan daging celeng.
Pelaku yang bernama Nendar Saputra warga Solo, Jawa Tengah mengaku dirinya tidak tahu jika daging celeng memang dilarang untuk dilalu lintaskan. Dirinya hanya ikut-ikutan membawa daging celeng atas saran dari rekan seprofesinya, yang sering melakukan pengiriman daging celeng ke Pulau Jawa.
Melihat rekannya lolos terus dari pemeriksaan petugas di pintu masuk pelabuhan. Dia akhirnya ikut melakukan karena upah yang di janjikan cukup lumayan besar hingga jutaan rupiah. "Dari Palembang, mau dikirim ke solo, Saya nggak tahu kalau daging celeng dilarang. Saya dapat upah Rp3,5 juta untuk pengiriman empat ton," ujar sopir pembawa daging celeng, Nendar Saputra, Senin (13/11/2017).
Menurut Kepala Balai Karantina Pertanian Bakauheni, Azhar penyertaan surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Hewan daerah asal daging tidak sah dan terdapat banyak kejanggalan pada kalimat yang tertuang dalam surat tersebut. Diduga kuat dokumen telah disalah gunakan oleh pelaku. Selain itu alat anggkut atau mobil yang dipakai untuk memuat daging tersebut tidaklah memenuhi standar pengiriman dengan tidak memakai alat pendingin.
"Sekitar jam 04.00 WIB, ada truk yang melapor membawa daging celeng sebanyak 4000 kilogram, yang jelas tidak ada keterangan apakah ini daging babi potong atau daging celeng. Dalam hal ini kami menaruh kecurigaan, daging iini bukan daging babi potong. Kalau dibungkus yang sangat rapih, biasanya daging celeng dan dari Palembang jarang sekali yang lewat sini," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Bakauheni, Azhar.
Petugas Balai Karantina Pertanian wilayah kerja Bakauheni melakukan penahan terhadap empat ton daging celeng tersebut dengan memasukan daging ke dalam mesin pendingin (cool strage) untuk penyelidikan lebih lanjut. Kemudian petugas karantina akan memanggil pemilik untuk menjalani pemeriksaan.
Editor: Muhammad Saiful Hadi