get app
inews
Aa Text
Read Next : Dampak Banjir Pantura Semarang, Lansia Dievakuasi hingga Sekolah Diliburkan

Kesaksian Korban Selamat Lift Maut di Bandarlampung: Hanya Sekejap Sadar Sudah di RS

Sabtu, 08 Juli 2023 - 19:10:00 WIB
Kesaksian Korban Selamat Lift Maut di Bandarlampung: Hanya Sekejap Sadar Sudah di RS
Kapolresta Bandarlampung dan Ketua DPRD kota Bandarlampung saat mengunjungi kedua korban selamat insiden lift jatuh yang menewaskan tujuh orang. (Foto: Ist)

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Dua korban selamat dalam insiden lift maut di Sekolah Az Zahra, Kota Bandarlampung. Keduanya bernama Herizal (41) dan Sutaji (26) yang sudah sadar serta mulai bisa diajak berkomunikasi

Herizal mengatakan, peristiwa yang merenggut nyawa tujuh rekan kerjanya itu terjadi begitu cepat dan sekejap. 

"Kalau kronologi persisnya saya sudah tidak ingat. Saya sadar-sadar sudah di rumah sakit," ujar Herizal yang saat ini masih menjalani perawatan medis di Ruangan Immunosuppresive RS Bumi Waras, Sabtu (8/7/2023). 

Meski tidak mengingat persis detail peristiwa, Herizal mengaku sebelum kejadian dia dan kedelapan korban pekerja bangunan lainnya hendak turun ke lantai dasar dari lantai 5 usai merampungkan pekerjaan renovasi area sport center sekolah tersebut.

"Kami bersembilan turun lift, Biasanya normal gak ada masalah. Pas kami masuk, sempat normal," katanya.

Namun belum lama lift barang itu berangsur turun, seketika langsung terjun bebas ke lantai dasar.

"Setelah itu saya lupa. Saya sudah gak dengar apa-apa lagi. Sadar tahu-tahu sudah di rumah sakit," ucapnya. 

Herizal melanjutkan, kejadian nahas yang menimpa rekan-rekannya begitu cepat. Dia juga sempat tidak sadarkan diri selama satu hari satu malam.

"Saya tahu teman-teman meninggal dunia itu dua hari setelah dirawat. Posisi saya sempat gak sadar," katanya.

Akibat kecelakaan kerja itu, Imas istri Herizal menyebutkan, sang suami sempat dalam keadaan kritis dan tak sadarkan diri. Dia mengalami luka robek dan patah di sejumlah bagian tubuh seperti pada kaki hingga tangan kiri. 

"Engkel kaki kanannya juga patah, untuk infus tidak dimasukkan lewat tangan tapi langsung ke bagian paru-paru," kata Imas. 

Senada disampaikan korban selamat lainnya, Sutaji. Dia membenarkan insiden berlangsung amat cepat dan singkat.

Awalnya dia sempat ragu dan enggan menaiki lift barang tersebut, namun seorang korban lainnya memaksanya ikut untuk turun ke lantai dasar bersama-sama. 

"Kami ada sembilan orang di dalam lift. Kita naik dari lantai 5, tapi pas di lantai 4 langsung jatuh," ucapnya.

Waktu kejadian, Sutaji masih mengingat ukuran lift barang 1,5 meter x 1 meter.

"Isinya orang semua, gak ada barang apa-apa," tuturnya.

Lebih lanjut Sutaji menyebut, baru ikut dalam pekerjaan di lantai 5 Sekolah Az Zahra 3 hari sebelum kejadian. Sutaji bertugas memasang kaca pada sisi outdoor sekeliling area sport center.

"Kalau yang lainnya (pekerja bangunan lain) sudah lama. Kita memang lewat lift itu udah biasa," ucapnya. 

Atas kejadian tersebut, dia berharap pihak Yayasan hingga pengelolaan Sekolah Az Zahra dapat bertanggung jawab penuh untuk biaya pengobatan.

"Kalau yang meninggal saya minta supaya anaknya ditanggung sama mereka," ujarnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut