Kisah Petani Sawit Sukses di Way Kanan, sempat Diejek Bodoh gegara Tanaman Beda
WAY KANAN, iNews.id - Kisah petani sukses asal Pulau Jawa yang mencari kehidupan di tanah Lampung ini bisa menjadi inspirasi. Awalnya dia bahkan diejek bodoh lantaran tanamannya tersebut baru pertama kali di tanam di daerah setempat, yaitu pohon sawit.
Dia memulai berkebun dari nol sampai kini sukses punya puluhan hektare tanah dan kebun sawit. Pria sukses itu yakni Suyitno, beralamatkan di kampung Beringin Jaya kecamatan Rebang Tangkas. Beliau berasal dari kota Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Suyitno menceritakan, masuk ke Provinsi Lampung pertama kali di tahun 1986. Pada saat itu masuk ke daerah Lubai, Kampung Tanjung Kurung, kecamatan Kasui.
Dia menuturkan bahwa dia pertama kali berkebun kopi, setelah 12 tahun hasil kebun kopinya tidak ada hasil.
"Setelah 12 tahun tidak ada hasil, dari kebun kopi, kita tahun 2021 mulai menanam sawit pertama kali di Tanjung Kurung,"terangnya.
Setelah 5 tahun atau ditahun 2006, dia sempat berhenti menanam. Bibit pertama kali bibeli di Jambi.
"Beli Jambi itu, masih beli polong. Tapi yang sekarang tanaman saat itu sudah dibongkar, Kalau sekarang sudah baru dan bibitnya dari Medan," ucapnya.
Suyitno juga menerangkan, pada saat itu belum ada warga setempat yang menanam pohon sawit.
"Dikira saya orang tol**, alangkah tol**nya bikin kebun sawit," katanya.
Alasannya karena, di sana rata rata mereka penduduk setempat mayoritas menanam pohon kopi dan lada.
Tetapi setelah 5 tahun dari saya menanam dan menghasilkan, masyarakat setempat sudah mulai mengikuti beliau menanam pohon sawit.
Pertama kali penjualan buah sawit hasil panennya dijual dan dikirim ke daerah Bekri selama dua setengah tahun, sempat ke daerah Kalirejo juga selama dua setengah tahun. serta PT Aman Jaya yang juga selama dua setengah tahun.
Pada masa itu harga pertama buah sawit hasil panen yang dia jual masih Rp300, harga di areal perkebunan, sedangkan di PT sudah mencapai Rp500 sampai Rp600.
Dia pun berpesan kepada orang sedang memulai dan mencoba menanam pohon sawit, agar membeli bibit yang bagus kualitasnya. Menurutnya harga mahal tidak menjadi persoalan asal bibitnya bagus.
"Aku pesan buat yang baru mau menanam sawit, jangan cari bibit yang murah" tuturnya.
Suyitno setelah 20 tahun sukses menjadi petani kebun sawit, berharap dan akan terus menanam pohon sawit sampai kapanpun.
"Setelah 20 tahun, saya melihat didaerah saya sekarang sudah 90 persen perkebunan sudah pohon sawit," katanya.
Editor: Nani Suherni