Klaim Kantongi 430 Suara, Gus Yahya: Jangan Berlebihan Maknai Kompetisi
BANDARLAMPUNG, iNews.id - Calon Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf optimistis akan mendapatkan banyak dukungan suara dalam Muktamar ke-34 NU di Bandarlampung.
Beberapa jam jelang pemilihan, Gus Yahya, demikian dia akrab disapa, mengaku telah mengantongi lebih dari 430 suara cabang.
Sedangkan kandidat lain, yakni KH Said Aqil Siroj mengklaim telah mendapat dukungan lebih dari 300 suara cabang.
Meski mendapat banyak dukungan dan berpotensi unggul dalam pemilihan, Gus Yahya meminta, kompetisi di muktamar jangan dimaknai sebuah persaingan sengit.
Menurut Gus Yahya, NU sudah sangat berpengalaman dalam pengelolaan organisasi termasuk regenerasi kepemimpinan.
"Muktamar ini adalah hal biasa saja, tentu ada yang menang dan tidak. Jangan berlebihan memaknai kompetisi seolah-olah akan ada musibah atau bencana besar," ujar Gus Yahya saat konferensi pers di Media Center, Gedung Rektorat UIN Raden Intan Bandarlampung, Kamis (23/12/2021).
Menurut Gus Yahya, meski kadang diwarnai ketegangan, dinamika dalam muktamar itu adalah hal yang wajar. Selain itu, soal pemilihan juga telah diatur jelas dalam AD/ART organisasi maupun tata tertib muktamar.
Disinggung apakah akan ada kompromi dengan kubu KH Said, Gus Yahya menyatakan, hal itu sangat mungkin terjadi. "Namun sampai sekarang belum ada kompromi itu. Tapi hal itu sangat mungkin dilakukan," tandasnya.
Pengasuh Ponpes Raudhatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini menegaskan, NU akan tetap kokoh di masa mendatang. Apalagi, laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU periode 2015-2020 telah diterima para muktamirin meski ada beberapa catatan. Hal ini menjadi modal untuk melakukan evaluasi sekaligus membangun kepengurusan yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut jadwal, sidang pemilihan ketua umum PBNU digelar malam ini setelah seluruh sidang komisi rampung. Namun hingga sore ini, lokasi sidang pemilihan belum ditetapkan setelah rencana di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah dibatalkan.
Editor: Kastolani Marzuki