Lewat Youtube, Babinsa Way Kala Ajari Peternak Buat Pakan Fermentasi

JAKARTA, iNews.id – Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Way Kala, Kalianda, Lampung membantu para peternak sapi dan kambing yang kesulitan mencari pakan ternak dengan membuat pakan fermentasi.
Dandim 0421/Lampung Selatan, Letkol Kav Robinson Oktovianus Bessei mengatakan, pada musim tanam seperti sekarang ini hampir semua lahan pertanian ditanami petani, tak terkecuali di Dusun Padan, Desa Way Kalam.
Kondisi ini menjadi kendala bagi masyarakat yang mempunyai ternak untuk mendapatkan rumput, ditambah lagi sering hujan dan jumlah ternak yang cukup banyak.
“Berawal dari situasi seperti inilah, Serda Mujahidin belajar membantu mengatasi kesulitan para peternak di desa binaan, dengan temuan pakan ternak fermentasi,” ujar Dandim dalam rilis tertulisnya, Selasa (26/3/2019).
Robinson mengapresiasi langkah Babinsa Serda Mujahidin membantu kesulitan peternak tersebut. “Kita juga punya program Babinsa teladan setiap tiga bulan sekali untuk memacu semangat anggota TNI yang menjadi Babinsa memberikan yang terbaik kepada masyarakat wilayah binaannya,” katanya.
Serda Mujahidin mengatakan, selama ini petani peternak mengandalkan pakan yang dicari setiap hari.
“Pada saat tertentu, seperti pasca musim panen padi dan jagung, petani kerap kesulitan mencari sumber pakan. Ketersediaan rerumputan juga relatif mulai sulit didapatkan,” ujarnya.
Pria yang bertugas di Koramil Penengahan ini mengajak para peternak membuat pakan ternak hasil fermentasi. “Pengetahuan membuat pakan ternak fermentasi didapatkan dari hasil berbincang-bincang dengan rekan. Kebetulan peternak di Kecamatan Candipuro dan Sragi, membaca buku serta artikel plus menonton tutorial di YouTube,” ucapnya.
Menurut Mujahidin, membuat pakan ternak fermentasi tidak sulit. Bahannya bisa apa saja mulai dari jerami, sisa pohon jagung, bunggul sawit, gedebok pisang dicampur garam dan Soc HCS.
“Proses pembuatannya, dengan menghamparkan terpal atau sejenisnya lalu dicacah limbah pohon jagung sampai pada ukuran kecil. Lalu dicampur dedak dan garam sampai rata,” paparnya.
Suami Sugik Wijayati ini menambahkan, larutan Soc HCS dicampur ke dalam 1 liter air, dan molase secukupnya. Kemudian diaduk sampai rata dan didiamkan selama 15 menit sampai 30 menit. Larutan baru tersebut kemudian masukkan ke dalam sprayer dan semprotkan ke dalam bahan-bahan pakan secara merata sambil diaduk.
“Bahan-bahan ini kemudian dicacah lalu diberi campuran obat untuk fermentasi, garam dan juga media gedek bekatul. Bahan yang sudah tercampur ini kemudian disimpan dalam tempat khusus dan ditutup rapat 1 x 24 jam,” katanya.
Menurut dia, pakan ini semakin lama semakin bagus karena mengandung bakteri yang baik untuk ternak. “Kalau pun tumbuh jamur tidak berbahaya bagi ternak,” ucapnya.
Mujahidin menjelaskan, keunggulan dari pakan fermentasi ini tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan ramah lingkungan.
Editor: Kastolani Marzuki