Muncul Adu Dukungan Jelang Muktamar NU di Lampung, Begini Kata PBNU

JAKARTA, iNews.id - Dinamika menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung terus terjadi. Salah satunya terjadi saling klaim dukungan terhadap Ketua Umum PBNU petahana KH Said Aqil Siroj dan calon lainnya Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Merespons dinamika Muktamar itu, Ketua PBNU bidang ekonomi, Umarsyah mengingatkan kepada para petinggi PBNU untuk tidak melakukan adu opini di ruang publik.
Umarsyah heran di tengah dinamika jelang muktamar, sebagai petahana, kubu Kiai Said mengaku mendapat dukungan karena dipandang sukses memimpin PBNU 11 tahun terakhir.
"Yang berhak menilai sukses tidaknya kepemimpinan Kiai Said adalah peserta Muktamar, bukan orang per orang apalagi pimpinan Banom NU," kata Umarsyah, Kamis (25/11/2021).
Pria asal Kota Metro Lampung ini juga menyayangkan sikap Kiai Said yang menyatakan kesanggupan maju lagi karena ada permintaan dari Kiai sepuh.
Padahal, kata dia, di organisasi seperti NU pemimpin tertinggi adalah Rais Aam yang saat ini diemban oleh KH Miftachul Akhyar.
"Andai Kiai Said klaim didukung kiai sepuh ya salah kaprah, Rois Aam PBNU itu pemimpin tertinggi NU. Kiai Said sebagai Ketua Tanfidzyah hanya menjalankan tugas dari Rais Aam," kata dia.
Umarsyah juga menyangkan adanya petinggi PBNU yang mengkritik terhadap Saifullah Yusuf, hanya karena sempat melontarkan bahwa 27 PWNU ingin Muktamar dipercepat.
Padahal, kata Umarsyah, Gus Ipul sebagai Ketua PBNU hanya menyatakan sepakat dengan kehendak Rais Aam PBNU bahwa sebaiknya Muktamar gelarannya dipercepat.
"Saya heran hanya karena pernyataan ingin Muktamar NU dipercepat sampai muncul tudingan Gus Ipul provokatif segala macam," kata Umarsyah.
Umarsyah sepakat jika Muktamar di Lampung dipercepat. Menurutnya, jika Muktamar dipercepat dapat memberi kepastian kepada para nahdliyin. Menurutnya, jika Muktamar ditunda sampai kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selesai justru akan memunculkan ketidakpastian.
Umar menegaskan, tidak elok saat warga NU sedang fokus menyiapkan Muktamar justru petinggi PBNU malah memamerkan aksi dukung-mendukung.
"Lebih elok hentikan klaim dukung-dukungan, serahkan saja siapa yang memang layak jadi Ketua Umum kepada para Muktamirin. Yang paling berhak ya Muktamirin NU. Kalau Kiai sepuh tentu pemimpin NU sesungguhnya adalah Rais Aam," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto