Pegawai Disdukcapil dan Warga Bandarlampung Ribut Perkara Akta Kelahiran
BANDARLAMPUNG, iNews.id - Keributan terjadi di Gedung di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bandarlampung. Pegawai dan satu warga itu ribut perkara akta kelahiran.
Kepala Disdukcapil Kota Bandarlampung, A Zainuddin mengatakan, insiden ini terjadi pada Rabu (1/9/2021). Saat itu, ada warga yang hendak membenarkan nama di kartu keluarga. Petugas kemudian meminta data atau berkas akta kelahiran sebagai salah satu syarat.
"Jadi warga itu datang ingin membenarkan nama di kartu keluarga, kemudian diminta kelengkapan berkas-berkas yang menyatakan bahwa orang yang ada di KK itu benar-benar keluarganya, tapi warga ini malah bilang 'begitu saja harus ambil akte kelahiran', kemudian terjadilah ketegangan antar keduanya," kata Zainudin, Rabu (1/9/2021).
Atas kejadian, lanjut dia, pihaknya langsung melerai dan mengajak yang bersangkutan ke ruangan dan mencari duduk permasalahannya serta menjelaskan bahwa untuk mengubah data kependudukan tidak bisa sembarangan karena memang berkas-berkas pendukung harus lengkap.
Atas kesalahpahaman tersebut telah menegur stafnya agar dapat melayani dan bersikap baik kepada masyarakat yang datang guna mengurus berkas-berkas kependudukan.
Sementara itu, Rendi Aditya, warga yang diduga menjadi korban penganiayaan ataupun pemukulan oleh staf di Disdukcapil Bandarlampung telah melaporkan oknum yang menganiaya dirinya ke Polresta Bandarlampung.
Dia mengaku bahwa saat hendak mengurus data kependudukan di salah satu loket pelayanan Disdukcapil mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari staf yang berjaga.
"Jadi saya mau ganti nama di kartu keluarga karena ada kesalahan nama, tapi oknum itu menyuruh saya ambil akte kelahiran, terus saya bilang hapus saja bang kemudian terjadilah adu mulut," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, saat terjadi adu mulut dengan salah satu staf di Disdukcapil itu dirinya dipisahkan namun ada dorongan oleh petugas dan ditidurkan di lantai.
"Kemudian terjadi penganiayaan kepada saya oleh orang-orang pakai baju putih di sana," kata dia.
Terkait warga yang diduga mengalami pemukulan oleh stafnya dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, Zainuddin mengaku tidak tau menahu.
"Ya gak tau kalau dia melapor ke polisi, karena saya pikir sudah selesai. Saya juga sudah minta maaf atas kekeliruan yang terjadi dengan tindakan stafnya kepada yang bersangkutan," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto