Pembunuh Kakak Adik di Pesisir Barat Masih Misteri, Polisi Temukan 3 Golok

PESISIR BARAT, iNews.id - Pelaku pembunuhan kakak adik di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung hingga kini masih belum tertangkap. Polisi hanya mengamankan tiga senjata tajam jenis golok dalam peristiwa pembunuhan dua bocah itu.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak mengatakan, dua dari tiga senjata tajam jenis golok ditemukan dari rumah salah satu saksi.

Baca Juga

Polisi Gelar Prarekonstruksi Pembunuhan, Pemicu Kerusuhan di Lampung Tengah

"Itu golok bukan ditemukan di TKP semua, hanya 1 yang ada di TKP dan itu milik korban. Nah yang 2 lagi (golok) dari rumah saksi inisial IS," ujar Pahala, Kamis (22/5/2025).

Disinggung terkait dugaan IS yang melakukan pembunuhan tersebut, Pahala belum memberikan jawabannya. Namun, kata Pahala, IS telah kembali ke rumah usai dimintai keterangan. "Semua sudah pulang (saksi)," kata Pahala.

Baca Juga

Polisi Tetapkan Tersangka Pembunuhan yang Picu Kerusuhan di Lampung Tengah

Sebelumnya, dua bocah berinisial AT (8) dan KK (4) warga Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat ditemukan tewas mengenaskan di dalam perkebunan.

Tubuh keduanya ditemukan warga dalam posisi berpelukan pada Rabu (14/5) malam pukul 22.30 WIB. Saat ditemukan, kepala kepala keduanya tercincang akibat luka yang disebabkan senjata tajam. Polisi memastikan keduanya tewas dibunuh.

Baca Juga

Mahasiswa Ditemukan Tewas di Depan Kafe Malang, Diduga Korban Pembunuhan

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menyebutkan, pihaknya juga masih menunggu hasil tes DNA yang sebelumnya telah diambil sample di RS Bhayangkara Polda Lampung.

"Hingga saat ini yang telah dimintai keterangan ada 23 orang, mereka saat ini masih sebagai saksi. Tim juga masih terus bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti petunjuk terhadap peristiwa tersebut," katanya. 

"Kami juga masih menunggu hasil uji lab DNA yang sebelumnya telah kami ambil sebelumnya pada proses autopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung," katanya. 

Editor: Kastolani Marzuki