Petani di Lampung Rawat Tanaman lewat Aplikasi Android

LAMPUNG SELATAN, iNews.id – Penggunaan teknologi terbukti sangat bermanfaat dan mempermudah pekerjaan, termasuk di sektor pertanian. Bahkan, saat ini petani dapat menerapkan sistem pertanian berbasis teknologi informasi (TI) dengan mengunakan aplikasi Android. Dengan menggunakan telepon seluler (ponsel) pintar, petani dapat mengontrol dan merawat tanaman dari jarak jauh sehingga hasil panen pun bisa meningkat.
Uji coba pengelolaan pertanian dengan aplikasi Android ini sudah dilakukan pada tanaman cabai milik Sarwo Edi, warga Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, di lokasi persemaian. Dengan menggunakan aplikasi Android, Sarwo dapat merawat tanaman seperti penyiraman, pemupukan, dan pemberian obat-obatan. Semua itu dapat dia kontrol hanya lewat ponselnya.
Hasilnya, kondisi tanaman cabai sehat dan pertumbuhannya pun lebih cepat. Bibit cabai yang baru berusia 15 sampai 18 hari sudah dapat ditanam di lahan. "Padahal, biasanya bibit harus berusia minimal 25 sampai 30 hari agar bisa ditanam," kata Sarwo Edi, petani, Jumat (26/1/2018).
Alat yang digunakan pada sistem pertanian berbasis TI ini adalah Habibi Garden. Dengan alat ini, petani dapat mengontrol dan mengetahui kebutuhan tanaman. Caranya, mereka akan mendapatkan pesan singkat melalui ponsel Android atau melihat lokasi pertanian karena sudah terpasang dengan kamera CCTV. Karena itu, petani juga dapat merawat tanaman meskipun dari jarak jauh.
Petani bisa mengetahui kondisi tanaman melalui notifikasi yang diterima di ponsel Android.
"Di saat sedang di luar daerah, kami juga bisa mengawasi tanaman lewat handphone, misalnya jika tanaman sedang kekeringan atau terkena penyakit,” kata Sarwo.
Untuk uji coba sistem pertanian digital ini, 4 hektare (ha) lahan telah disiapkan. Usia cabai yang baru berumur 1 bulan sudah dapat tumbuh dengan maksimal. Melihat perkembangan cabai yang baik, Sarwo menargetkan hasil panen akan mencapai 20 hingga 22 ton per ha. Sementara biasanya tanaman per ha hanya mampu menghasilkan panen maksimal 6 ton.
Sistem pertanian digital dengan menggunakan aplikasi Android ini diharapkan mampu menstabilkan harga cabai yang sering kali tidak menentu. Hasil pertanian pun diharapkan mampu meningkat 300 persen. “Jadi kelebihannya, dengan menggunakan teknologi ini, usia tanaman lebih cepat. Kondisi kesehatan tanaman juga lebih bagus karena bisa terus dikontrol,” kata Sarwo.
Editor: Maria Christina