Rekonstruksi Pembunuhan Way Kanan, Erwin Cium Jenazah Zahra sebelum Dibuang ke Septic Tank

WAY KANAN, iNews.id - Jajaran Polres Way Kanan, Lampung, menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap lima orang. Dari rekontsruksi itu, terungkap fakta dan kekejian pelaku Erwin (40) dan anaknya Wahyu saat membunuh para korban.
Rekonstruksi itu digelar beberapa hari yang lalu di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan. Dalam rekonstruksi itu, pelaku Erwin membunuh tiga korban menggunakan kapak.
"Pelaku memperagakan 87 adegan di dua lokasi berbeda," kata Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna, Minggu (9/10/2022).
Teddy menambahkan, dari 87 adegan, pelaku Erwin memperagakan 53 adegan saat membunuh empat korban yakni Zainudin, Siti Romlah, Wawan Wahyudi dan Zahra, pada Oktober 2021. Kemudian, ada 32 adgen saat keduanya melakukan pembunuhan Juwanda pada Februari 2022.
Pembunuhan berawal dari cekcok mulut antara tersangka Erwin dengan adik tirinya Wawan Wahudin terkait harta warisan. Keributan berakhir penganiayaan, Wawan dibunuh dengan cara dipukul dengan kapak. Tersangka kemudian membunuh tiga korban lainnya.
Sebelum membuang seluruh korban ke septic tank, tersangka Erwin bahkan sempat merokok terlebih dahulu. Kemudian, dia baru mengecek kondisi septic tank, setelah dirasa aman, baru jasad korban dimasukkan ke dalam septic tank itu.
"Untuk menghilangkan jejak, tersangka membuang korban dengan cara dimasukkan ke dalam septic tank," kata dia.
Teddy juga menjelaskan urutan korban yang dibuang saat dibuang ke saptic tank. Korban pertama yang dibuang yakni Wawan, kedua Siti Romlah selanjutnya Zainudin dan terakhir Zahra.
Uniknya, sebelum membuang Zahra, pelaku sembat mencium wajah Zahra yang merupakan keponakannya.
"Zahra keponakan yang juga anak dari Wawan, pada adegan ini tersangka mencium wajah ponakannya," katanya.
Usai seluruh jenazah korban dikubur, pelaku menutup lubang septic tank itu dengan kasur. Dia kemudian mengecor lobang dengan semen. Ini dilakukan agar tidak mengeluarkan bau.
Sementara itu, pembunuhan terhadap Juwanda dilakukan pada tahun 2022. Dalam aksi ini, pelaku mengajak anaknya berinisial DW alias Wahyu untuk membantu membuang dan mengubur mayat Juwand di kebun.
"Keduanya sempat kebingungan membuang mayat Juwanda sebab tangki septik terlanjur ditutup dengan semen beton," katanya.
Mereka, kata Teddy, sempat menginap bersama mayat yang baru dibunuhnya selama sehari semalam sebelum akhirnya dibuang ke kebun.
Usai membunuh keluarganya, Erwin kemudian menjual harta orang tuanya berupa kebun seluas 2 hektare dan rumah.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto