get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Pastikan Stok BBM di Jawa Barat Aman selama Libur Nataru

Sejak Dua Bulan, Elpiji 3 Kg di Lampung Selatan Langka

Senin, 11 Desember 2017 - 12:29:00 WIB
Sejak Dua Bulan, Elpiji 3 Kg di Lampung Selatan Langka
Jelang Natal dan Tahun Baru tabung elpiji 3 kilogram (kg) di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, mengalami kelangkaan. (Foto: iNews.id/Heri Fulistiawan)

LAMPUNG SELATAN, iNews.id - Jelang Natal dan Tahun Baru tabung elpiji 3 kilogram (kg) di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, mengalami kelangkaan. Kelangkaan tabung gas melon terjadi sejak dua bulan terakhir.

Seorang warga, Hendrik mengatakan, untuk mendapatkan elpiji 3 kg, harus rela menunggu hingga berhari-hari. “Kami harus menunggu agen gas yang datang selama berhari-hari,” kata Hendrik, Senin (11/12/2017).

Selain itu, harga yang dipatok cukup tinggi, yakni Rp18.000 hingga Rp20.000. “Kelangkaan banyak dimanfaatkan oleh pengecer gas dia jual Rp25.000 sampai Rp30.000 per tabung. Mending isinya penuh cuma setengah,” ungkapnya.

Hendrik berharap pemerintah dapat menambah kuota tabung gas sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. “Ini seharusnya sudah menjadi pokok pembahasan di pemerintah untuk segera cepat mengatasi masalah kelangkaan tabung elpiji khususnya di wilayah Lampung Selatan,” ungkapnya.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, untuk mendapatkan satu tabung, warga terpaksa mengantre cukup lama di halaman salah satu kios sambil menunggu agen elpiji tiba. Biasanya antrean mengular pada hari Senin hingga Rabu.

Sementara pemilik kios mengaku kewalahan melayani tingginya permintaan warga yang membutuhkan tabung elpiji. Biasanya, dia harus memesan stok dua hari sebelumnya, itu pun harus disesuaikan dengan kuota tabung per hari. Pengiriman tabung gas dari agen Pertamina hanya dua kali dalam satu minggu. Warga sudah sering memprotes agar waktu pengiriman ditambah.

Dampak kelangkaan tabung gas melon ini sangat dirasakan bagi kalangan masyarakat kecil di wilayah perkotaan Lampung Selatan. Melihat kejadian ini, warga banyak ingin segera beralih ke minyak tanah.

“Sebenarnya warga ingin beralih ke kayu bakar, tapi  kayu bakar pun susah didapatkan masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Kalianda, Bakauheni, Sidomulyo dan Natar,” kata Hendrik.

Editor: Dony Aprian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut