Sengketa Lahan Sawit Antara Prajurit TNI AL dengan Petani Sudah 8 Tahun
PESISIR BARAT, iNews.id - Duel maut terjadi di Pesisir Barat, Lampung. Prajurit TNI Angkatan Laut (AL), Serka Imron (52) dan petani Syafei (58) luka-luka usai saling bacok setelah delapan tahun rebutan lahan kelapa sawit.
"Ributnya sudah lama sekitar 8 tahunan," kata Peratin (Kepala Desa) Pekon Cahaya Kuningan, Faizal Hakim, Rabu (3/3/2021).
Faizal menambahkan, eduanya duel di perkebunan sawit di Pemangku Sukajadi. Mereka berduel menggunakan senjata tajam jenis golok.
Serka Imron mengalami luka parah di bagian wajahnya, pipi kanannya tersayat sepanjang 10 cm serta sayatan dirahang kiri sepanjang 5 cm.
Sedangkan Syafei mengalami luka dibagian pelipis kanan sepanjang 5 cm, luka pergelangan tangan kanan sepanjang 8 cm serta memar di bagian dada.
Perselisihan antara Imron dan Syafei sudah berlangsung sejak lama. Keduanya merasa sama-sama memiliki kewenangan untuk kebun kelapa sawit dan hasilnya.
"Pak Imron merasa memiliki hak karna dia punya surat jual beli dengan Pak Sudirman (pemilik tanah) sedangkan Syafei merasa memiliki karena orang tuanya yang membuka lahan pada waktu itu," kata Faizal
Selama sengketa, Lanjut Faizal, pemanenan buah kelapa sawit selalu dilakukan oleh Syafei dan selalu dibiarkan oleh Serka Imron.
"Ya karna selalu ribut terus makanya Pak Imron mengalah mundur, mungkin karna dia tentara makanya dia menghindar supaya tidak ribut," kata Faizal.
Hingga dua pekan sebelum kejadian berdarah, Serka Imron yang merasa mempunyai hak atas kebun, mengunduh (memanen) buah sawit untuk dijual. Syafei yang mengetahui hal itu, langsung menghampiri Serka Imron dan terjadilah perselisihan.
Perebutan lahan ini sebarnya pernah dilaporkan ke aparat penegak hukum beberapa tahun yang lalu, namun tidak ada tindak lanjut sampai sekarang.
Serka Imron telah dilarikan ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung guna perawatan intensif karena mengalami luka cukup serius di bagian wajahnya. Sementara Syafei dirawat di Puskesmas Ngambur.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto