Tari Sigeh Penguten, Tarian Asli Lampung untuk Sambut Tamu Agung

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Tari Sigeh Penguten, merupakan salah satu tarian khas dari daerah Lampung. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu agung.
Dilansir dari beberapa sumber, Selasa (31/1/2023), tarian ini disebut sebagai gabungan budaya dua suku di Lampung, yakni Pepadun dan Saibatin. Tarian ini bahkan menjadi salah satu tari kreasi dari provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai.
Lahirnya tari Sigeh Pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang ter-dikotomi atau pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan Pepadun dan Peminggir.
Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri. Kedua kebudayaan ini merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari Sigeh Penguten merupakan sintesis dari dua identitas kebudayaan yang ada di Lampung.
Sebelum dinamakan sigeh penguten, tarian ini awalnya bernama tari Melinting dan tari Sembah. Namun, seiring berkembangnya waktu tarian itu dipadukan dan berubah nama menjadi Sigeh Penguten.
Tari ini menyerap gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Saibatin sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat.
Tari Sigeh Penguten digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu agung atau penting. Hal ini bahkan diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) agar tarian ini dipentaskan untuk setiap pembukaan acara formal atau non formal.
Seperti tari-tarian lainnya, Tari Sigeh Pengutan memiliki makna tersendiri. Tarian ini disebut mengandung falsafah Melayu Piil Pesengiri.
Iringan musiknya sebagai persembahan, tata riasnya menggambarkan keceriaan serta busananya mewakili dua budaya di Lampung,
Penari di Tari Sigeh ini membawa sebuah properti yakni tepak. Tepak berisi sekapur sirih nantinya akan diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu.
Hal ini sebagai ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto