Ungkap Kasus Pembunuhan Anggota TNI di Tokyo Space, Polisi Periksa 50 Saksi

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Polresta Bandarlampung terus berupaya untuk mengungkap kasus penusukan berujung kematian anggota TNI di Kafe Tokyo Space. Saat ini, polisi sudah memeriksa lebih dari 50 saksi.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan dengan teman-teman POM TNI dan terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan secara maraton," kata Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Ini Harianto, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga

Jadi Lokasi Penusukan Anggota TNI, Kafe Tokyo Space di Bandarlampung Ditutup

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pemanggilan terhadap saksi-saksi lebih dari 50 orang dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada.

"Lebih dari 50 orang yang sudah dipanggil menjadi saksi," katanya.

Baca Juga

Anggota TNI di Bandarlampung Tewas Ditikam di Kafe, 30 Saksi Diperiksa

"Artinya kami masih mengumpulkan bukti-bukti dan pemeriksaan saksi-saksi, doakan saja InsyaAllah dalam waktu yang tidak terlalu lama kami bisa mengungkap siapa pelaku dalam kasus tersebut," katanya.

Dia melanjutkan, pihaknya melibatkan POM TNI, apabila dalam pemanggilan saksi-saksi terdapat satuan-satuan dari TNI maka merekalah yang akan melakukan pemeriksaan. 

Baca Juga

Pesta DJ di Kafe Kota Bima Dibubarkan, Pengunjung Asyik Joget Diminta Pulang

"Dalam pemeriksaan kasus ini, kita memang melibatkan POM TNI, jadi bila ada satuan-satuan dari teman TNI nanti kita berikan ke mereka untuk melakukan pemeriksaan atau kita yang melakukan pemeriksaan dengan didampingi teman-teman TNI," katanya.

Untuk diketahui, seorang anggota TNI AD, Agung Adi Saputra tewas dianiaya. Insiden ini terjadi pada Minggu (15/5/2022) sekitar pukul 02.00 WIB di tempat hiburan malam Kafe Tokyo Space.

Baca Juga

Kelompok Bermotor Serang Kafe di Jalan Banteng Bandung, 1 Pelaku Tertangkap

Atas kejadian itu pula, Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Ino Harianto mengirimkan surat kepada Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana untuk segera menutup dan mencabut izin Kafe Tokyo Space. 

Editor: Nur Ichsan Yuniarto