LAMPUNG, iNews.id - 6 tarian adat di Lampung ini merupakan bentuk tradisi turun-temurun warisan nenek moyang. Filosofi dua adat dalam satu kesatuan ini lah yang ditanamkan dalam setiap kultur dan kebudayaan di Lampung, yaitu Saibatin dan Pepadun.
Lampung memiliki sisi kebudayaan yang sangat melekat dengan beragam tradisi, kultur serta adat tradisional, salah satunya yaitu tarian adat yang dimiliki. Seni tari dapat dijadikan pembelajaran dan pengetahuan mengenai adat Lampung yang kaya raya ini.
Berikut kami sajikan 6 tarian adat di Lampung yang memiliki historis dan ragam makna:
1. Tari Cangget
Tari Cangget merupakan tarian adat lampung yang paling terkenal. Kesenian ini banyak ditarikan pemuda-pemudi setempat pada acara adat di Lampung sebagai pembukaan acara adat atau bahkan peresmian.
Tari Cangget sudah ada sejak tahun 1942 sebelum bangsa Jepang. Tari Cangget merupakan tarian pertama di tanah Lampung. Tarian ini menjadi tarian resmi penyambutan dan perkenalan muda-mudi pada masanya yang ada di Lampung.
Menurut filosofi yang ada, tari adat Cangget memiliki makna sebagai harapan di mana seseorang yang diberi gelar diharapkan dapat menjalankan kewajibannya dan menjadi panutan di lingkungannya. Hingga sekarang tarian ini masih banyak dibawakan pada acara resmi keadatan dan juga acara formal.
2. Tari Sembah Pengunten
Tari Sembah atau disebut juga Sigeh Pengunten merupakan tarian umum yang ada di Lampung sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan tamu undangan didalam suatu acara. Biasanya, tari Sembah ditampilkan sebagai pembukaan dalam acara-acara khusus, formal bahkan non formal hingga sekarang.
Bahkan, di Lampung, Tari Sembah sering dipertontonkan oleh masyarakat umum dan dijuluki sebagai tari penyambutan. Tari Sembah ini memiliki makna yang menggambarkan perpaduan dua suku besar yaitu Pepadun dan Saibatin, walaupun berbeda namun tetap hidup dalam harmonis dan menyatu dalam perpaduan yang ada di tari Sigeh Pengunten.
Tari Sigeh Pengunten juga menggambarkan persatuan dalam gerak tarian yang ditampilkan, inilah cerminan dari tari Sembah Pengunten yang sering ditampilkan dalam sambutan acara non-formal dan formal.
3. Tari Bedana
Tari Bedana merupakan salah satu tarian adat di Lampung dengan perpaduan tradisional Zapin Melayu yang kental dengan nuansa Islami yang ada di daerah Lampung. Tarian ini biasanya dibawakan pemuda dan pemudi berpasangan sebagai ungkapan rasa gembira dan sukacita.
Yang membedakan Tari Bedana dengan yang lain terdapat pada alat musik pengiring yang gembira, memberi semangat dan seirama serta ragam gerak tari bedana yang dapat diatur sesuka hati mengikuti dengan ketukan musik. Menurut filosofi dan sejarahnya, Tari Bedana hadir karena berkembangnya ajaran agama Islam yang menggambarkan kehidupan dan budaya melayu yang terbuka dan ramah kepada semua.
Tarian ini juga menggambarkan budaya Lampung yang bersahabat, beragama, dan berbaur. Tarian ini pada awalnya ditampilkan saat salah satu keluarga atau kerabat yang khatam Al-Quran. Namun sekarang, tarian ini berkembang dan ditampilkan saat acara gebyar pesta masyarakat, pernikahan, dan acara sambutan pembukaan suatu acara.
4. Tari Tupping
Tari Tupping atau tari drama khas Lampung merupakan tarian yang mempertunjukan dan menggambarkan semangat patriotisme yang membara pasukan tempur. Tarian ini pada masanya dibawakan sebagai bentuk kesatria, pelawak, dan toko bijak serta sebagai bentuk pengawal Radin Intan pada masa penjajahan melawan Belanda.
Tarian ini juga memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur masyarakat terhadap sang pencipta alam semesta. Konon di dalam tupping-tupping tersebut memilki arwah gaib dan tidak boleh dipakai sembarang orang dan harus melakukan ritual khusus.
Untuk jumlah penari tidak boleh lebih atau kurang dari 12 orang, karena tari tupping ini sangat sakral yang tidak boleh dimodifikasi sama sekali. Di masa sekarang, tarian ini dibawakan sebagai penyambutan tamu, pernikahan atau bahkan hiburan masyarakat pada acara gebyar dan pesta adat lainnya.
5. Tari Melinting
Tari Melinting merupakan tarian khas dari Lampung timur yang merupakan tarian klasik dari masa kerajaan Melinting yang hadir berada di Labuhan Meringgai, Lampung timur. Tarian ini juga masuk dalam masa tertua di Lampung karena sudah ada sejak masuknya islam di Indonesia.
Tari Melinting pada awalnya ditampilkan dan dipertontonkan pada acara keluarga dan lingkungan kerajaan. Namun, sekarang tarian ini banyak ditampilkan pada acara adat, acara formal dan acara kedaerahaan lainnya di Lampung.
6. Tari Halibambang
Tari Halibambang merupakan salah satu tarian warisan Sekala Benghak yang ditampilkan saat acara pernikahan pada pesta Muli-Mekhanai yang diperkirakan telah ada di Liwa, Lampung dari abad VI pada masa adat Sekala Brak Lampung.
Tarian ini dinamakan Halibambang yang memiliki arti kupu-kupu yang dimana bentuk tariannya dapat diartikan sebagai kupu-kupu yang berterbangan mengibas sayapnya di alam terbuka nan berayun-ayun di alam bebas. Tarian ini menggambarkan kesopanan, keindahan, dan keagungan seorang gadis atau putri saat menyapa tamu.
Inilah yang membuat tarian ini pada masanya dibawakan saat acara pernikahan dan sambutan pesta adat. Tari ini berkembang hingga sekarang dan sering ditampilkan pada acara penyambutan non-formal dan formal di Lampung.
Itulah, 6 tarian adat di Lampung yang telah dirangkum dan dapat dijadikan referensi kita bersama untuk menambah pengetahuan akan Lampung yang kaya raya nan indah jua dengan beragam adat istiadat dan kultur yang dimiliki.
Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait