Sumur Tua Tempat Jenazah
Bukan rahasia lagi jika sumur tua di daerah Lubang Buaya dijadikan tempat penimbunan jenazah para jenderal yang dibunuh PKI. Sumur ini telah ada sebelum PKI datang ke Lubang Buaya. PKI hanya menggunakan sumur ini untuk aksi kejam mereka.
Sumur tua di daerah Lubang Buaya ini memiliki diameter sebesar 75c, dengan kedalaman 12 meter. Sumur yang dulunya dimanfaatkan sebagai sumber air tanah ini sudah ditinggalkan sejak air tanah tidak lagi keluar dari dasar sumur. Meskipun demikian, kondisi sumur tetap lembab.
Para jenderal yang menjadi korban kekejaman PKI diduga ditimbun di sumur ini. Jenderal tersebut di antaranya, Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jendral Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo.
Kondisi jenazah para jenderal ini sangat mengenaskan. Proses penemuan dan pengangkutan jenazah ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Tempat Bersejarah
Sebagai saksi bisu dari peristiwa kelam G30S PKI, Lubang Buaya akhirnya dijadikan tempat bersejarah. Lebih tepatnya, untuk mengenang para jenderal dan perwira yang gugur dalam peristiwa tersebut, tempat ini menjadi Museum Lubang Buaya atau yang disebut juga Museum Pengkhianatan PKI.
Selain itu, monumen juga berdiri di daerah ini. Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur, menjadi salah satu monumen untuk mengenang peristiwa kejam tersebut.
Monumen ini terdiri atas beberapa tempat bersejarah, yaitu Sumur Tua Tempat Pembuangan Jenazah, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi, Monumen Pancasila Sakti, Museum Paseban, dan Museum Pengkhianatan PKI.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait