Wilayah Pesisir di Lampung Selatan dipasangi rambu-rambu jalur evakuasi dan peringatan dini bencana. Warga kini khawatir tsunami menyusul aktivitas Gunung Anak Krakatau. (Antara)

LAMPUNG SELATAN, iNews.id – Warga pesisir Lampung Selatan khawatir tsunami dengan kembali menggeliatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau

Gunung api aktif di Selat Sunda itu kembali erupsi, Rabu (4/1/2023) pukul 15.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 3 km (3.000 meter) di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 37 detik.

Kepala Dusun Pulau Sebesi, Riko mengatakan, masyarakat Pulau Sebesi resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Iya mas, kami warga merasa resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Riko.

Dia mengaku warga sekitar masih trauma atas insiden tsunami 2018. "Kalau dibilang trauma pasti trauma, karena kan tsunami 2018 lalu akibat longsoran dari Gunung Anak Krakatau itu," ujarnya.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau statusnya masih siaga, sehingga warga sekitar diimbau agar tidak terpengaruh isu hoaks.

Kepala pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suwardi mengatakan, kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada level III.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga)," kata Andi.

Dia mengimbau masyarakat, pengunjung dan wisatawan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km.

"Masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," kata dia.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network