Korban keracunan pisang goreng di Lampung Tengah saat mendapat perawatan di rumah sakit. (Foto : Istimewa)

BANDAR LAMPUNG, iNews.id- Penyebab tewasnya tiga orang dalam kasus pisang goreng di Lampung Tengah mulai menemukan titik terang. Polres Lampung Tengah telah menerima hasil uji sampel kasus yang menewaskan 3 dari 7 korban keracunan pisang goreng pada Januari 2023 lalu.

Hasilnya, Puslabfor Bareskrim Polri Sentul, Bogor, Jawa Barat, menemukan zat kimia beracun jenis Metomil pada 12 sampel uji kasus keracunan pisang goreng itu. 

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas mengatakan, dari 38 sampel uji yang dikirim ke Puslabfor Bareskrim Polri pada 25 januari 2023, 12 zat di antaranya mengandung racun yang sejenis, yakni Metomil.

"Ada tiga jenis sampel pisang goreng, pertama yang telah dimakan, belum dimakan, dan muntahan," ujar Edi Qorinas saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).

Edi menuturkan, tiga korban tewas Dikin (80), Tayem (75), dan N (37), serta empat korban lainnya tersebut diduga keracunan Metomil.

Menurut Edi, dari hasil uji tersebut, jajaran reserse kriminal Polres Lampung Tengah akan melanjutkan langkah penyelidikan ke tahap selanjutnya.

Pasalnya, kata Edi, ada kejanggalan yang harus segera diungkap faktanya. Penerapan scientific crime investigation (SCI) akan diprioritaskan dalam pengungkapan kasus ini.

"Penyelidikan kita lanjutkan dengan tetap menerapkan metode SCI, segala pembuktian dalam kasus ini akan bersifat data, fakta, dan spesifik," ungkap Edi.

Kepala Poliklinik Polres Lamteng, dr Denny Salendra menambahkan, hasil akurat Puslabfor Bareskrim Polri dalam 12 sampel uji adalah positif mengandung Metomil.

Sebanyak 12 dari 38 sampel yang positif di pisang goreng, adonan pisang goreng, minyak jelantah bekas, pisang goreng dibawa keluarga, sisa muntahan, cairan lambung Suparno, dan sisa pisang di TKP.

Denny menjelaskan, dalam mengidentifikasi racun tersebut, metode yang digunakan Puslabfor adalah Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GCMS) dan LCMS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry).

"Dengan metode tersebut, hasilnya hanya menunjukkan jenis zat, tidak dalam bentuk konsentrasi," tutur Denny.

Secara umum, lanjut dia, Metomil termasuk bahan aktif insektisida jenis karbamat yang berfungsi untuk membasmi dan membunuh serangga kelas hemiptera, homoptera, dan lepidoptera.

Jika suatu makanan yang dikonsumsi manusia terkandung Metomil walaupun dalam konsentrasi sedikit, akan berpotensi kematian. Sebab, daya racun Metomil sangat ampuh dalam membunuh (insektisida).

"Metomil memiliki toksisitas (daya racun) oral yang akut pada tikus sebesar 17,5 miligram per kg dan toksisitas dermal pada kelinci sebesar 5.000 mg per kilogram," kata Denny.

Artinya, sambung Denny, dengan toksisitas sebesar itu sedikit saja Metomil masuk ke makanan dan dikonsumsi manusia, pasti juga akan berpengaruh.

"Secara teknis, seharusnya makanan yang dikonsumsi manusia tidak terdapat zat Metomil," pungkasnya.

Sebagai informasi,tiga orang tewas akibat keracunan usai menyantap pisang goreng. Ironisnya satu korban terakhir tewas setelah makan gorengan yang membuat dua korban pertama meninggal dunia.

Peristiwa keracunan itu terjadi di Kampung Toto Katon, Dusun Tanjung Kejawen, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Selasa (17/1/2023) lalu.

Satu keluarga tersebut keracunan setelah makan pisang goreng saat takziah ke rumah kerabatnya yang meninggal dunia.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network