"Sejak tiga bulan lalu memang mulai sepi, tapi masih ada 1-2 orang yang memeriksa. Setelah ada aturan pelonggaran jadi ditutup untuk jasa ini," katanya.
Saat ini, lanjut Mia, klinik tetap menerima pasien , namun hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa.
Senada dengan Mia, pegawai salah satu apotek di Bandarlampung bernama Senny mengaminkan hal itu.
"Dulu banyak sehari orang yang tes antigen untuk kebutuhan kerja, atau bepergian. Tapi sekarang kondisi sudah jauh lebih baik jadi fokus menyediakan obat-obatan di apotek saja," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait