"Tadinya saya sekolah kelas 1 SMK. Karena ekonomi, akhirnya putus tidak melanjutkan pendidikan," kata Agung.
Dia berharap suatu saat nanti bisa melanjutkan sekolahnya kembali seperti teman-teman yang lainnya.
Terpisah Sekretaris Kabupaten Lampura Lekok mengaku sangat prihatin melihat banyaknya anak yang tidak sekolah maupun putus sekolah.
"Kami tidak akan main-main dalam melakukan pendataan jumlah anak yang tidak sekolah maupun putus sekolah," kata Lekok.
Lekok menegaskan, apabila usai dilakukan rapat akbar dan masih ditemukan desa dan kelurahan yang tidak mengirimkan data anak tidak sekolah maupun putus sekolah, maka akan diberikan sanksi tegas.
"Bagi desa atau kelurahan yang tidak melaksanakan kewajiban akan diberikan sanksi. Karena memberikan data adalah kewajiban yang harus mereka jalankan," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait