BANDARLAMPUNG, iNews.id - Seorang ibu di Bandarlampung menjadi korban orderan fiktif lewat aplikasi WhatsApp 180 nasi kotak. Ternyata, penipuan itu tidak hanya terjadi sekali.
Salah satu penjual makanan bernama Evi mengatakan, orderan fiktif ini bukan kali pertama terjadi di wilayahnya.
Warga Susunan Baru, Tanjung Karang Barat, Bandarlampung itu menambahkan, aksi penipuan order fiktif melalui pesan WhatsApp ini juga dialami oleh dirinya dan pedagang makanan lainnya.
"Sampai saat ini ada empat orang penjual makanan lainnya juga menjadi korban aksi penipuan. Diduga pelaku yang sama," kata Evi, Selasa (27/7/2021).
Evi melanjutkan, dari sejumlah warga yang tertipu, diketahui jika nomor dan alamat pemesannya selalu sama dan mengaku atas nama Pak Husein.
"Jadi, untuk meyakinkan orang yang diorder makanan atau barangnya, pelaku mengirimkan foto Masjid Jami' Al-mabrur," katanya.
Lokasi masjid berdasarkan yang dikirimkan di Jalan Gunung Agung No.70, Kupang Kota, Teluk Betung Utara, Bandarlampung.
Evi menduga, pelaku melakukan order fiktif melalui chat ke nomor Whatsapp para korban yang didapat dari marketplace di Facebook. Diduga pelaku sengaja tidak melakukan pesan melalui inbox untuk menghilangkan jejak digitalnya.
"Ada beberapa warga juga yang tertipu antara lain pedagang freezer harga Rp 4,2 juta, kemudian pesanan minuman, kue basah dan makanan. Semua korban mengalami nasib yang sama, nomornya diblokir oleh pelaku," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait