MESUJI, iNews.id – Pascabentrokan berdarah antara dua kelompok warga di Register 45 Mesuji, Lampung, kondisi keamanan saat ini berangsur kondusif. Namun, personel gabungan dari kepolisian bersama TNI tetap menjaga lokasi untuk mengantisipasi bentrok susulan antara Kelompok Mekar Jaya Abadi dan Pematang Panggang.
Sedikitnya 500 personel gabungan Sat Brimob Polda Lampung dan TNI masih disiagakan di perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel). Penjagaan akan terus dilakukan sampai kondisi benar-benar kondusif.
Penjagaan termasuk dilakukan di Pos Agung Batin yang berada di perbatasan antara Lampung dan Sumsel. Puluhan personel gabungan dari Brimob Polres Mesuji dan Shabara Polda Lampung tampak melakukan penjagaan.
“Ada 33 personel gabungan dan dibagi menjadi tiga regu. Jadi masing-masing berjaga 11 orang di perbatasan ini,” kata Komandan Regu Pos Agung Batin, Brigpol Budi Harahap, di Mesuji, Sabtu (20/7/2019).
Budi mengatakan, personel gabungan juga dibantu masyarakat setempat untuk patroli dan merazia kendaraan roda dua dan empat yang melintas. “Karena warga di sini juga sedikit tahu mana warga seberang. Selain itu kami juga melakukan koordinasi bersama Polsek Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” katanya.
Menurut dia, hingga siang ini kondisi masih aman terkendali dan tidak ada pergerakan massa yang mencurigakan dari Sumatera Selatan menuju Lampung. “Kondisi saat ini juga telah kondusif dan dalam proses mediasi antara kedua belah pihak,” katanya.
Sementara itu, Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polsek Mesuji, OKI, Sumsel, Brigadir Kepala Polisi Agus Dariyanto, mengatakan, saat ini jajaran Polsek Mesuji mengantisipasi aksi bentrok susulan di Register 45.
Selain itu, personel gabungan dari Polda Sumsel juga ikut berjaga di perbatasan pintu masuk dari Pematang Panggang, Sumsel, menuju Mekar Jaya Abadi, Mesuji, Lampung. “Ada Brimob, Shabara, Intel, dan lain-lain juga yang berjaga di perbatasan pintu masuk. Selain itu, kami juga patroli untuk mengantisipasi pergerakan massa,” katanya.
Menurut dia, sampai dengan saat ini kondisi di sana kondusif, sebagaimana terjadi di permukiman sebagian warga Pematang Panggang, Mesuji Raya.
Warga yang tinggal di kawasan Register 45 Mesuji hingga saat ini masih mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga mereka di daerah yang lebih aman. Warga sebelumnya dievakuasi oleh aparat keamanan dari kampung mereka.
Sementara Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan upaya mediasi termasuk dengan Forkopimda Pemerintah Daerah Sumsel, dalam hal ini Pemkab OKI. Pemprov juga melakukan koordinasi kemanan lintas sektoral agar situasi keamanan di perbatasan kawasan Register 45 Mesuji ini dapat segera kembali pulih.
Sebelumnya terjadi bentrok antarwarga dua kelompok pada pukul 14.00 WIB Rabu (17/07/2019). Bentrok bermula sekitar pukul 11.00 WIB, saat alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya datang dan dikerahkan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.
Pembajakan dilakukan di area tanah seluas 0,5 hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41), anggota kelompok dari Mekar Jaya Abadi. Kegiatan itu kemudian diketahui salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi yang selanjutnya memukul kentongan tanda bahaya.
Warga kemudian menanyakan kepada operator siap yang memerintahkan pembajakan lahan. Tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang. Dia kemudian kembali membawa teman-temannya dan langsung menyerang Kelompok Mekar Jaya.
Bentrok pun terjadi antarwarga di Mesuji dan mengakibatkan tiga orang tewas dan 10 orang luka-luka. Saat ini, para korban luka-luka masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Lampung di Bandarlampung.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait