Namun, kata Aditya, tidak semua penyintas Covid-19 dapat mendonorkan plasma darah konvalesen.
"Yang kita ambil 1:180 titernya (ukuran antibodi) dan itu biasanya ada di pasien positif yang menjalani perawatan di rumah sakit dengan minimal sembuhnya dua pekan dan maksimal tiga bulan, kalau orang tanpa gejala itu biasanya titernya rendah," kata dia.
Lebih lanjut Aditya mengatakan, sebaiknya yang mendonorkan plasma konvalesen juga penyintas Covid-19 berjenis kelamin laki-laki dengan usia maksimal 60 tahun.
"Perempuan boleh donorkan plasma konvalesennya, namun mereka belum pernah hamil atau melahirkan dan sedang tidak sakit," kata dia.
Aditya menambahkan, nantinya bila ada pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen, pihaknya sudah bisa menyiapkannya tapi itu pun tergantung apakah mantan penderita virus corona mau mendonorkan plasma konvalesennya.
"Tapi kita harap mereka mau karena ini juga bagian dari ikhtiar dalam memutus mata rantai Covid-19 sebab obat dari virus ini belum ada," kata dia.
"Plasma konvalesen ini tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sehingga pasien yang menginginkannya dapat mengeluarkan biaya sebesar Rp2 juta per kantongnya," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait