BANDARLAMPUNG, iNews.id - Penjualan mobil bekas di Kota Bandarlampung sudah mulai meningkat. Bahkan, harga mobil bekas sudah sedikit meningkat dibandingkan dengan awal keluarnya kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
"Penjualan mobil makin meningkat, begitu pula dengan harga mobil bekas dari berbagai jenis," kata salah satu pemilik gerai penjualan mobil bekas, Chandra, Senin (14/6/2021).
Chandra menambahkan, peningkatan penjualan mobil bekas ini pun dipengaruhi oleh permintaan konsumen yang melonjak. Saat ini, Chandra dapat menjual 10 unit kendaraan berbagai jenis dalam satu bulan.
"Jika dibandingkan pada awal kebijakan PPnBM, sekarang penjualan mobil bekas sedang melonjak, kalau kemarin kami maksimal hanya lima yang terjual, saat ini 10 sampai 15 unit dapat terjual, itu pun kalau barangnya ada," kata dia.
Sementara itu, salah satu pemilik gerai penjualan mobil bekas lainnya, Rifan mengatakan mulai meningkatnya penjualan mobil bekas sebab kebanyakan mobil yang terkena PPnBM tidak ready.
"Kalau kami pesan mobil dengan PPnBM itu kan booking dulu proses mobilnya konsumen harus nunggu tiga sampai enam bulan, walaupun ada yang sudah siap, tapi kebanyakan mobil tidak ready," katanya.
Harga mobil bekas dengan mobil yang terkena PPnBM pun tidak berselisih jauh pada kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta lebih mahal.
"Untuk mobil bekas yang paling banyak dicari yakni Toyota Avanza dan Kijang Innova," kata dia.
Harga mobil bekas Avanza tahun 2021 sekarang berada di kisaran Rp115 juta hingga Rp120 juta, sebelumnya saat ada kebijakan PPnBM harganya berada di Rp100 juta hingga Rp105 juta.
"Innova tahun 2012 pas awal PPnBM kami jual Rp150 juta sampai Rp155 juta, sekarang Rp160 hingga Rp165 juta," kata dia.
Sementara itu untuk Honda Mobilio type E manual tahun 2014 sebelumnya Rp105 juta hingga Rp110 juta, sekarang di kisaran Rp115 juta sampai Rp125 juta.
Daihatsu Xenia R Deluxe manual tahun 2013 sebelumnya dijual Rp85 juta hingga Rp90 juta, sekarang Rp100 juta hingga Rp105 juta.
"Itu mobil bekas yang juga sering dicari konsumen," kata Rifan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait