JAKARTA, iNews.id - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menetapkan status waspada untuk Gunung Anak Krakatau. Hal ini pascaterjadinya erupsi yang terjadi sejak Jumat (4/2/2022).
"Penetapan status waspada tersebut seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung yang berada di Selat Sunda itu," Kepala Badan Geologi PVMBG, Budi Eko Lelono dalam keterangan resminya, Sabtu (5/2/2022).
Sebagai langkah mitigasi, PVMBG mengimbau masyarakat menjauhi Gunung Anak Krakatau dalam radius minimal 2 km dari kawah aktif.
"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada level II (waspada), kami merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km dari kawah aktif," kata dia.
Lebih lanjut Budi mengatakan, kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 16 Januari-4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya sembilan kali gempa letusan, 135 kali gempa embusan, empat kali tremor harmonik, 499 kali gempa low frequency, dan dua kali gempa hybrid/fase banyak.
"Kemudian ada 32 kali gempa vulkanik dangkal, empat kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, delapan kali gempa tektonik jauh dan 19 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-26 mm (dominan 5 mm)," kata dia.
Diketahui, PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau erupsi lagi pada Sabtu (5/2/2022) pukul 05.32 WIB. Tinggi kolom abu tercatat 1.500 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Sabtu, 05 Februari 2022, pukul 05:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 1657 m di atas permukaan laut)," tulis PVMBG lewat akun media sosial resminya, Sabtu (5/2/2022).
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
erupsi gunung anak krakatau gunung anak krakatau gempa tremor gunung anak krakatau gunung anak krakatau status waspada
Artikel Terkait