Warga yang khawatir akhirnya menyelamatkan anjing itu tiga hari kemudian pada 18 September dengan menakut-nakuti monyet hingga menjatuhkan anak anjing itu ke semak-semak di bawah. Monyet itu kemudian melarikan diri ke pepohonan.
"Anak anjing itu tampak lelah dan letih, tetapi monyet itu tampaknya tidak menyakitinya. Monyet itu hanya memegangi anak anjing itu sambil bergerak,” ucap seorang warga Cherry Lew Yee Lee.
"Sepertinya dia memperlakukan anak anjing itu sebagai teman atau bayinya, itu sangat aneh. Namun, kami harus menyelamatkan anjing malang itu karena tampaknya dia kelaparan,” katanya lagi.
Cherry dan tetangganya pergi ke daerah tempat monyet itu terakhir terlihat sebanyak tiga kali. Tetapi mereka selalu dikejar oleh monyet itu, yang melarikan diri di sepanjang saluran listrik ke pepohonan.
Ketika lebih banyak penduduk setempat datang untuk membantu, monyet itu mundur kembali ke hutan. Tetapi, monyet itu kembali lagi untuk mencari makanan sambil masih memegangi anjing kecil itu di lengannya.
Anjing itu dibawa pulang oleh penduduk terdekat yang baik hati untuk memeriksa lukanya dan memberinya makan. Anjing itu diyakini sebagai anak anjing liar yang diambil dari tempat sampah di lingkungan itu.
Pemerintah Malaysia menerima rata-rata 3.800 keluhan dari masyarakat tentang monyet di seluruh negeri setiap tahun. Departemen margasatwa negara itu pun didorong menyusun program pemusnahan massal hingga 70.000 kera dibunuh setiap tahun antara tahun 2013 dan 2016.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait