BANDARLAMPUNG, iNews.id - Hujan lebat yang mengguyur Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, mengakibatkan dua sekolah rusak dan satu rumah warga roboh. Bencana yang terjadi pada Sabtu (16/2/2019) malam itu juga merendam ratusan rumah.
Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, terdapat sepuluh lokasi yang di wilayah kota Tapis Berseri terdampak banjir akibat hujan serta luapan air kali.
"Data lengkapnya saya belum pegang namun dari laporan/data yang ada sekarang, terdapat ratusan rumah yang terendam banjir, satu rumah roboh dan dua sekolah rusak," kata Sekertaris BPBD Kota Bandarlampung, M Rizki, Minggu (17/2/2019).
Dia mengatakan, dalam peristiwa tersebut ada dua sekolah yang mengalami rusak berat karena beberapa bagian sisinya roboh yaitu, SMP 34 Labuhan Ratu dan SD 3 Jagabaya, serta satu rumah roboh di Kecamatan Labuhan Ratu.
Menurut Rizki, untuk data akurat kerugian dan kerusakan akibat banjir, pada Sabtu malam hingga sekarang masih belum bisa dipastikan karena semua petugas masih terfokus membersihkan sisaan lumpur yang dibawa banjir serta ikut membantu mengevakuasi barang-barang warga terdampak banjir. "Sampai saat ini laporan yang ada hanya itu, sedangkan untuk korban jiwa belum ada laporannya," katanya.
Dari beberapa titik lokasi banjir, kata dia, kondisi terparah ada di wilayah Kedamaian karena air naik setinggi tiga meter hingga ada warga yang naik ke genting menunggu dievakuasi.
Ketua RT 1 Kelurahan Kalibalau Kencana, Rozali mengatakan, ada sekitar 250 rumah warga di empat RT yang terendam banjir hingga tiga meter.
Menurutnya, banjir terjadi diakibatkan meluapnya aliran Sungai Kali Balau setelah hujan deras sejak Sabtu petang. “Warga terjebak banir akibat luapan air secara tiba-tiba. Mereka akhirnya bisa diungsikan ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Sementara itu, balita berusia tiga tahun berhasil selamat setelah terjebak banjir berjam-jam di Kota Bandarlampung, Lampung. Korban dibawa ibunya menerobos atap karena air sudah menenggelamkan rumah.
Seorang korban, Sunarti mengatakan, dia berasama beberapa orang anggota keluarganya menerobos atap dan berlindung di atas genting rumah.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait