get app
inews
Aa Text
Read Next : Menkeu Tolak Biayai Family Office Pakai APBN, Luhut Sebut Banyak Calon Investor Mulai Tertarik

Cerita Luhut Pertaruhkan Leher untuk Keselamatan Pak Harto

Senin, 27 Desember 2021 - 13:03:00 WIB
Cerita Luhut Pertaruhkan Leher untuk Keselamatan Pak Harto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: iNews/Dicky Wismara)

JAKARTA, iNews.id - Leher Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ternyata pernah dipertaruhkan. Pertaruhan nyawa Luhut ini bukan untuk orang sembarangan, melainkan untuk Presiden kedua Soeharto.

Kisah ini terjadi beberapa tahun silam. Saat itu, Luhut mendapatkan tugas memimpin operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di acara KTT ASEAN di Manila, Filipina.

Tugas ini diberikan langsung oleh Panglima ABRI Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani atau Benny Moerdani.

Luhut bercerita, dirinya mulai kenal Benny Moerdani ketika menjadi perwira menengah TNI AD, tepatnya saat berpangkat mayor di Korps Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha (saat ini Kopassus). Itu sebelum dirinya bersama Kapten Prabowo Subianto dikirim TNI AD untuk kursus pasukan antiteror di GSG-9 di Jerman Barat. 

Benny, kata Luhut, sering menghubunginya. Dia meminta laporan terkat sekolah Luhut/.

"Waktu itu Pak Benny berpangkat Letjen dan menjabat Asintel Hankam/ABRI, dari waktu ke waktu dia selalu minta saya berikan laporan kemajuan sekolah kami. Dia tidak malu menelepon saya dan mengajukan pertanyaan yang mendetail," kata Luhut dalam akun resmi Facebook miliknya, Sabtu (8/5/2021).

Sepulang dari pendidikan di Jerman, Luhut memimpin pasukan antiteror pertama di Indonesia yaitu Datasemen 81 (Den-81) Kopassus. Ketika ini dirinya kerap dipanggil menghadap Jenderal Benny di kantornya, Jalan Sahardjo.

Benny, kata Luhut, mengajak berbincang, mulai menanyakan pelatihan pasukan Den-81 atau isu-isu lainnya. Dari situ dia mendapat kesan khusus mengenai betapa Benny memiliki karakter yang sangat kuat. 

"Auranya memancarkan wibawa ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum. Saya kagum bahwa loyalitas kepada pimpinan negara dan NKRI tidak perlu dipertanyakan lagi. Setiap kata atau tindakannya mencerminkan, menurut istilah masa kini, kesetiaan yang tegak lurus ke atas," kata dia.

Pria yang menjadi lulusan terbaik Akmil 1970 ini menambahkan, dirinya bahkan pernah ditugaskan untuk mengawal sosok penting. Dalam tugas itu, Luhut harus mempertaruhkan leher atau nyawanya.

"Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya… Republik itu menjadi kacau…!" kata Benny.

"Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!" kata Benny lagi.

"Siap! Laksanakan!" jawab Luhut saat itu.

Kenangan atas Benny ini dikisahkan Luhut saat dirinya mendadak teringat dengan sosok yang kerap dianggap misterius tersebut.

Luhut pun mengunjungi pusaranya di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurutnya, banyak pelajaraan mengenai kepemimpinan dan kemiliteran dari Benny Moerdani. Karena pengaruh Benny itulah dirinya tertarik pada masalah-masalah intelijen, di antaranya dalam memelihara jaringan (networking) dengan berbagai tokoh di dunia.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut