get app
inews
Aa Text
Read Next : Penggerebekan Sarang Narkoba di Lampung, 3 Orang Ditangkap 1 DPO

Cerita Rakyat Lampung Batu Kepampang, Tempat Eksekusi Pelaku Kejahatan Dipenggal

Selasa, 14 Desember 2021 - 16:21:00 WIB
Cerita Rakyat Lampung Batu Kepampang, Tempat Eksekusi Pelaku Kejahatan Dipenggal
Cerita rakyat Lampung tentang Batu Kepampang yang menjadi tempat eksekusi penggal bagi pelaku kejahatan. (Foto: ist)

LAMPUNG, iNews.id - Cerita Rakyat Lampung selalu menyajikan kisah yang penuh pembelajaran bagi masyarakat. Salah satunya kisah tentang Batu Kepampang yang konon merupakan batu sakral bagi masyarakat Lampung.

Cerita ini bermula dari sebuah kisah tentang Kerajaan Sriwijaya memimpin sebuah desa kecil bernama Kenali, Lampung Utara. Saat itu, warga Desa Kenali hidup dengan tenteram, aman dan sentosa. Bahkan, masyarakatnya tak punya peraturan hukum Sebab mereka tidak pernah melakukan suatu kejahatan. 

Setiap pagi, Raja berkeliling desa untuk memantau para warganya yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Raja merupakan sosok pemimpin ramah dan tak segan untuk menyapa warganya serta menolong yang tak mampu.

Karena terlalu damai, hampir tidak ada kejahatan yang terjadi di desa ini. Hingga suatu hari, terjadilah peristiwa yang tak pernah disangka yaitu salah satu warga Desa Kenali kehilangan beberapa harta bendanya. 

Pagi itu pun warga menangis dan mengadu kepada Raja. Rumahnya berantakan dan emas serta uang tunainya pun hilang. Mendengar hal tersebut, Raja plangsung memerintahkan beberapa prajurit istana untuk berjaga saat malam tiba. Selain itu memerintahkan mereka untuk mencari pelakunya. 

Saat malam tiba, utusan Raja pun berkeliling desa untuk memastikan keamanan para warga. Mereka secara bergantian berjaga  mengawasi keadaan sekitar. Namun keesokan harinya, tetap saja ada warga yang melaporkan telah kehilangan suatu barang.

Kalau kemarin malam kehilangan emas dan sejumlah uang, kali ini ada warga yang mendapati lumbung padinya telah kosong. Beras dan beberapa bahan pokok makanannya telah lenyap.

Sang Raja yang mendengar berita tersebut pun marah dan langsung memerintahkan para warga agar selalu mengunci pintu saat malam hari. Sementara di siang hari, prajurit dan warga pun merasa kelelahan karena malam harinya selalu terjaga. Mereka beranggapan pencuri tak akan melakukan kejahatan pada siang hari.

Namun dugaan mereka keliru. Ada seseorang yang sedang berjalan sendirian pada siang hari lalu tiba-tiba tiga pria asing mengadangnya. Mereka memakai topeng di wajah dan mereka meminta sejumlah uang pada warga tersebut.

Warga ketakutan. Dia tidak berani karena para pencuri itu membawa pisau lalu menyerahkan sejumlah uang. Setelah berhasil melakukan kejahatan, para pencuri itu kabur dengan cepat.

Usai peristiwa pemalakan tersebut, warga yang menjadi korban kejahatan berteriak meminta tolong. Para warga menghampirinya dan melaporkan kejadian itu kepada Raja. Hal ini membuat Raja semakin geram dan resah.

Namun bukan Raja namanya jika tidak mencari solusi untuk kejadian tersebut. Sebagai Raja yang bijaksana, dia memanggil para pejabat kerajaan untuk berunding terkait masalah perampokan yang beberapa hari ini meresahkan para warga.

Setelah perundingan, mereka memutuskan untuk memenggal siapa pun yang tertangkap melakukan tindak kejahatan. Nah, tempat yang akan digunakan untuk memenggal pelaku kejahatan itu yakni Batu Kepampang alias batu bercabang.

Beberapa hari setelah peraturan itu diberlakukan, prajurit kerajaan menangkap perampok yang selama ini meresahkan warga. 
Melihat hal itu, Raja pun langsung mengutus para prajuritnya untuk memenggal kepala para perampok di Batu Kepampang. Sejak saat itu, warga kembali tenang karena tak ada satu pun orang yang berani melakukan tindakan kejahatan.

Nah itulah tadi Cerita Rakyat Lampung tentang Batu Kepampang. Rupanya di dalam kisah ini terdapat fakta menarik yang konon katanya, Batu Kepampang ini telah ada sejak Lampung dipimpin Kerajaan Sekala Brak. Kabarnya orang-orang menggunakan batu itu untuk mengeksekusi para pemuda tampan dan pemudi cantik sebagai tumbal untuk para dewa.

Dari cerita rakyat Lampung tentang Batu Kepampang ini pula bisa mengambil pesan bahwasannya sebuah kejahatan yang merugikan orang lain pantas untuk dihukum dengan setimpal. Semoga cerita rakyat Lampung tentang Batu Kepampang ini bisa menambah wawasan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut