Kif Tangan Kanan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Dituntut Hukuman Mati

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Tangan kanan jaringan narkoba internasional Fredy Pratama, Muhammad Rivaldo Miliandri Silondae alias Kif dituntut hukuman mati, Jumat (2/2/2024). Kif bertugas sebagai operator pengendali jaringan narkoba wilayah barat.

Dalam berkas tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eka Aftarini, Kif terbukti mengatur semua proses pengiriman sabu.

Baca Juga

Fantastis, Honorer BNNK Lamteng Diupah Rp2,3 Miliar Jadi Kurir Sabu Jaringan Fredy Pratama

"Bahwa terdakwa berperan mengatur segala proses pengiriman narkoba mulai dari mengatur penginapan hingga proses penjemputan," ujar Eka, Kamis (1/2/2024).

Dikatakan Eka, Rivaldo alias Kif juga menjalin komunikasi dengan AKP Andri Gustami dalam proses meloloskan sabu dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju Pelabuhan Merak, Banten. 

Baca Juga

Polda Lampung Kembali Tangkap 8 Orang Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Atas fakta-fakta tersebut, Eka meminta majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman pidana mati terhadap terdakwa Kif.

"Terdakwa terbukti bersalah melanggar hukum, meminta kepada majelis hakim untuk mengadili terdakwa dengan menjatuhkan pidana mati," ucap Jaksa Eka.

Baca Juga

Eks Kasat Narkoba Lampung Selatan Diprank Kirim Sabu Palsu saat Awal Gabung Fredy Pratama

Selanjutnya atas tuntutan JPU Eka Aftarini tersebut, Kif menyatakan akan mengajukan nota pembelaan atau pledoi.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga menjatuhkan tuntutan pidana mati terhadap mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami.

Baca Juga

Anak Buah Gembong Narkoba Fredy Pratama Ungkap Sang Bos Sembunyi di Thailand

Andri terbukti bersalah karena melanggar hukum. Dia juga terbukti telah menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang sebagai Kasat Narkoba di Polres Lampung Selatan untuk membantu jaringan narkoba Fredy Pratama.

Editor: Nani Suherni