Pakaian Adat Lampung Pepadun dan Saibatin, Pernah Dipakai Presiden Jokowi

Sama halnya dengan pakaian pengantin pria, busana pengantin perempuan kebanyakan terbuat dari beludru bermotif sama.
Panjang busana di bawah lutut dilengkapi dengan selempang jungsarat, yaitu selempang sejenis songket yang disalempangkan dari bahu kanan ke pinggang kiri.
Hiasan kepala mempelai wanita memakai siger yang berjumlah tujuh lekukan.
Pakaian adat Saibatin merupakan sebuah makna yang berarti satu batin serta memiliki satu junjungan. Semua ini sesuai dengan susunan sosial.
Aksesori yang melekat di pakaian adat Lampung bukan sembarangan. dilansir dari berbagai sumber, aksesori ini mempunyai makna dan filosofi dalam pernikahan. Untuk pengantin pria dan perempuan mempunyai aksesori yang berbeda.
a. Kalung Buah Jukum
Kalung buah jukum memiliki gantungan yang menyerupai miniatur buah jukum. Kalung ini melambangkan doa agar pengantin mendapatkan keturunan.
b. Kalung Papan Jajar
Kalung ini memiliki gantungan dengan bentuk tiga lempengan perahu yang tersusun dengan ukuran yang berbeda-beda. Kalung ini memiliki filosofi sebagai simbol kehidupan yang akan diarungi oleh pengantin yang akan dilanjutkan oleh keturunannya.
c. Ikat pinggang bulu serti
Ikat pinggang ini dilengkapi dengan sebuah keris (terapang) yang merupakan senjata khas Lampung. Biasanya dibawa oleh pengantin pria.
d. Gelang burung
Gelang burung dikenakan di lengan tangan kiri dan kanan yang menyerupai burung garuda. Ini melambangkan perjalanan panjang dan kekerabatan yang akan terjalin setelah pernikahan
e. Gelang Kano
Gelang kano digunakan di bawah gelang burung yang berbentuk ban. Ini melambangkan pembatasan dari semua perbuatan buruk setelah menikah.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto