Pengakuan Ayah Bunuh Anak di Bandarlampung: Dia Sering Mengamuk Pukul Keluarga

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Seorang ayah berinisial SR (61) membunuh anak keduanya di Kota Bandarlampung, Lampung. Dia dibantu anak pertama berinisial TR (34) yang juga ditangkap polisi.

Saat pengungkapan kasus pembunuhan, pelaku SR mengakui perbuatannya telah membunuh anak kandung berinisial SH (30). Dia menyebut anak keduanya itu seorang pecandu narkoba. 

Baca Juga

Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online di Semarang: Saya Menutup Mata saat Menusuk

Selain itu, SH ini tidak punya pekerjaan dan kerap mengamuk hingga menyerang anggota keluarga lain maupun tetangga sekitar. 

"Anak ini sudah melampaui batas. Saya sering dipukul pake bata, ditendang juga sudah berulang kali," ujar SR kepada awak media di Mapolresta Bandarlampung, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Polisi Tangkap Pembunuh Sopir Taksi Online di Semarang, Ini Tampangnya

SR mengatakan, saat kejadian dia sedang berusaha melerai korban yang menyerang kakak kandungnya TR yang juga menjadi tersangka.

Dia menyebut korban sudah mulai mengonsumsi sabu sejak 5 tahun lalu dan kerap mengamuk tiap kali usai menggunakan barang haram tersebut. 

Baca Juga

Kronologi Ayah dan Kakak Bunuh Adik di Bandarlampung, Korban Ngamuk Buat Ibu Ketakutan

"Sudah 5 tahun ini dia (korban) sering mengamuk. Dia nggak sakit, tiap abis pakai sabu pasti ngamuk. Sama istri saya (ibu korban) dan kakaknya juga sering mengamuk, dia nggak kerja," katanya.

Baca Juga

Ayah dan Kakak Habisi Nyawa Adik di Bandarlampung, Sempat Diduga Bunuh Diri

Sebelumnya, seorang ayah dan anak pertama di Bandarlampung ditangkap polisi. Keduanya ditangkap usai menganiaya hingga mengakibatkan anak kedua meninggal dunia. 

Ayah dan anak pelaku pembunuhan tersebut berinisial SR (61) dan TR (34) warga Pekon Ampai Jalan RE Martadinata, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur.

Atas perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 20 tahun atau seumur hidup.

Editor: Donald Karouw