Petugas KPPS di Tanggamus Lampung Meninggal, Diduga Kelelahan

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Provinsi Lampung meninggal dunia, Senin (19/2/2024). Korban bernama Nizar Efendi yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.

Komisioner KPU Provinsi Lampung Bidang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat Antoniyus Cahyalana saat dikonfirmasi membenarkan adanya kabar duka tersebut.

Baca Juga

KPU Beri Santunan Petugas KPPS Pemilu 2024 yang Meninggal Rp36 Juta

"Iya, saya baru dapet informasi memang beliau meninggal dunia, tapi saat sudah selesai bertugas. Dia meninggal kemarin, sementara pemilu pada 14 selesai 15 Februari 2024," ujar Antoniyus, Selasa (20/2/2024).

Namun demikian, Anton mengaku belum dapat memastikan penyebab meninggalnya anggota KPPS tersebut.

Baca Juga

Menkes Ungkap Ada 84 Petugas KPPS Pemilu 2024 Meninggal Dunia

"Kami belum dapat memastikan beliau sakit atau seperti apa, karena kami belum mendapat informasi lebih lanjut," katanya.

Antoniyus menambahkan, KPU Tanggamus dan PPK telah ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga

Sedih, Isak Tangis Iringi Pemakaman Petugas KPPS yang Meninggal di Bandung Barat

"Semoga amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ucapnya.

Sementara anggota Komisioner KPU Tanggamus Amhani mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum meninggal almarhum mengalami sakit perut diduga akibat kelelahan. Pekerjaan yang dilakukan oleh korban sama seperti anggota KPPS lainnya, yakni mulai dari pendirian TPS hingga selesai penghitungan suara di TPS.

Baca Juga

Ketua KPPS Cileunyi Wetan Meninggal Diduga Kelelahan, sempat Dirawat di RS

"Diperkirakan mereka sudah dua hari dua malam, bahkan masuk malam ketiga itu memang diforsir tenaganya," katanya.

Amhani mengungkapkan, menurut keterangan dari anggota PPS yang ada di lapangan. Usai melakukan penghitungan suara, korban lalu membantu rekan lainnya untuk melakukan pembongkaran TPS.