Arti dan Filosofi Rumah Adat Lampung
BANDARLAMPUNG, iNews.id - Rumah adat Lampung mempunyai beberapa macam jenis. Rumah adat ini masih bertahan di zaman modern.
Rumah adat Lampung mempunyai bagian-bagian penting yang sarat dengan nilai makna dan filosofi. Sejatinya fungsi rumah, rumah adat Lampung juga untuk melindungi penghuninya dari berbagai gangguan. Apa saja rumah adat Lampung ini. Check this out!

Rumah adat Lampung Nuwou Sesat. Nama ini berasal dari dua kata. Nuwou berarti rumah dan Sesat artinya adat.
Fungsi utama dari Nuwou Sesat ini adalah untuk balai atau tempat berkumpulnya seluruh warga. Dalam sejarahnya, Nuwou Sesat berbentuk rumah panggung.
Asalannya, rumah panggung untuk menghindari serangan binatang buat. Tak hanya itu, saat pertama kali dibangun, rumah itu berada di aliran sehingga cara membuatnya mengikuti aliran sungai dengan pola yang rapat.
Bangunannya pun dibuat kokoh dan tahan gempa, karena sejak dahulu masyarakat Lampung sudah mengenal apa itu gempa bumi, dengan itu mereka membuat rumah mereka tahan akan gempa bumi.
Rumah adat ini juga memiliki lambang Garuda di atapnya. Garuda saat itu dipercaya menjadi kendaraan Dewa Wisnu pada jaman dahulu.
Namun pada masa kini, lambang Garuda digunakan sebagai tempat duduk pengantin warga desa adat Lampung.

Rumah Adat Lampung Nuwou Balak ini memilik arti rumah besar. Biasanya, digunakan sebagai tempat tinggal para penyeimbang adat atau kepala suku.
Bagian depan rumah adat ini biasa untuk menerima tamu atau hanya untuk bersantai. Rumah ini terbagi beberapa ruangan. Ruangan pertama untuk ruang pertemuan keluarga, dan delapan kamar tidur. Beberapa dari kamar tersebut milik istri ketua suku adat Lampung.
Di depan serambi terdapat tangga yang menghubungkan ke tanah atau keluar. Lalu disamping bawah tangga terdapat garang hadap yaitu tempat yang biasa untuk mencuci kaki sebelum smasuk ke dalam rumah.
Rumah Adat Lampung Nuwou Lunik ini untuk rakyat biasa desa Lampung. Ukurannya lebih kecil dibanding dengan Nuwow Balak rumah milik kepala suku adat.
Tidak memiliki beranda dan serambi dibagian depan, namun terdapat tangga didekat pintu masuk yang berfungsi langsung ke tanah luar.
Memiliki bentuk yang lebih kecil dan sederhana dibanding dengan Nuwow Balak, rumah ini hanya terdapat beberapa kamar tidur saja dan dapurnya pun menjadi satu dengan bangunan utama.
Dalam bentuk atap, rumah ini memiliki bentuk yang seperti perahu terbalik atau kadang berbentuk limas.
Di dalam bagian rumah adat Lampung terdapat bagian beberapa ruangan. Ruangan itu memiliki fungsi tersendiri. Berikut ulasannya:
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyeimbang adat atau biasa juga disebut purwatin.
Sebelum masuk ke bagian balai agung, ada tangga bernama Jambat Agung.
Dibagian atas tangga biasanya ada tiga payung berbeda warna. Warna itu merupakan lambang kesatuan masyarakat Lampung. Payung putih melambangkan marga warga Lampung, payung berwarna kuning melambangkan tingkat sosial di desa, lalu payung berwarna merah melambangkan tingkat suku di desa.
Bagian bangunan tempat utama dan resmi untuk musyawarah antar penyeimbang
Bagian bangunan untuk menyimpa alat musik tradisional dan baju adat lampung.
Bagian bangunan untuk para penyimbang beristirahat saat melakukan pepaungan adat.
Bagian bangunan untuk wadah anak penyimbang tidur.
Bagian bangunan yang terletak di luar ruang pasiban, biasanya ruangan ini untuk menyambut tamu kehormatan hingga kunjungan kecil untuk para purwatin.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto