Dari hasil pemeriksaan, sindikat ini diketahui telah beroperasi selama tiga tahun. Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah dengan produksi lebih dari 200 SIM palsu. Polisi menyita barang bukti berupa komputer, printer, cairan kimia, sejumlah SIM palsu, hingga sepucuk pistol dari tangan salah seorang tersangka.
“Para pelaku dijerat Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat. Khusus AS, karena kedapatan menyimpan senjata api, akan dijerat pasal berlapis sesuai Undang-Undang Darurat,” kata Apfryyadi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait