Sultan Banten kemudian menemui Ratu Galuh dan menanyakan perihal tersebut. Mendengar cerita Sultan Banten, Ratu Galuh mengenalkan pada cucunya yaitu Putri Sinar Alam. Melihat keelokan Putri Sinar Alam, Sultan Banten langsung jatuh cinta dan mereka pun menikah.
Tak berselang lama, Sultan Banten harus kembali ke Banten sementara waktu dan tidak mengajak Putri Sinar Alam. Saa di Banten, dia melihat kembali cahaya terang dari bumi ke langit.
Hal itu membuat dirinya berpikir bahwa cahaya itu berasal dari Pugung, yang artinya Putri yang dia nikahi bukanlah Putri yang memiliki sinar itu.
Setelah kejadian itu, Sultan Banten kembali ke Pugung dan menanyakannya ke Ratu Galuh. Mendengar hal tersebut, Ratu Galuh langsung memperkenalkan cucunya lagi yaitu Putri Sinar Kaca. Sultan Banten pun menikahi Putri Sinar Kaca.
Waktu berjalan hingga Putri Sinar Kaca dan Putri Sinar Alam mengandung anak dari Sultan Banten dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian lahirlah dua orang putra bernama Kejalo Bidin, anak dari Putri Sinar Kaca, dan Kejalo Ratu anak dari Putri Sinar Alam.
Sayangnya Sultan Banten tak hidup bersama mereka. Dia berada di Banten dan tak pernah mengunjungi anak dan istrinya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait