Rahman mengatakan, kejadian berawal ketika dia, istri dan anaknya sedang tertidur di dalam kamar rumahnya. Tiba-tiba anaknya terbangun dan menangis karena pergelangan kaki kanannya meengeluarkan banyak darah.
Melihat hal itu, dia dan istrinya panik dan langsung membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Rahman baru menyadari jika anaknya menjadi korban peluru nyasar setelah hasil rontgen rumah sakit yang menggambarkan ada proyektil.
"Peluru bersarang di pergelangan kaki kanan," katanya.
Saat ini, proyektil peluru sudah dikeluarkan dari kaki korban setelah sempat bersarang selama 12 jam. Korban juga menjalani perawatan di rumah sakit.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait