Namun, ujian untuk sampai ke sekolah tak berhenti di situ saja. Kedua guru ini harus melewati jembatan darurat yang terbuat dari pohon kelapa.
Sambil menuntun sepeda motornya, guru itu dengan hati-hati melewati jembatan tersebut. Bahkan, seorang guru hampir saja terpleset karena licinnya pohon itu.
"Ya Allah, mau mengajar taruhannya nyawa. Pahala besar untuk bapak," kata dia.
Sementara itu, salah satu guru SDN 1 Sampang Turus Hasmuni mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1990.
"Saya sudah jadi guru sejak 1990. Sejak tahun itu sampa saat ini jalan di daerah ini ya segitu saja pak. Tidak ada pembangunan jembatan maupun akses jalannya," kata Hasmuni, Kamis (21/1/2021).
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait